•   29 April 2024 -

Hari Pangan 2023: Pabrik Papua Barat Jadi Wujud Komitmen Pupuk Kaltim Kuatkan Ketahanan Pangan Nasional

Bisnis - Redaksi
17 Oktober 2023
Hari Pangan 2023: Pabrik Papua Barat Jadi Wujud Komitmen Pupuk Kaltim Kuatkan Ketahanan Pangan Nasional Hari Pangan 2023: Pabrik Papua Barat Jadi Wujud Komitmen Pupuk Kaltim Kuatkan Ketahanan Pangan Nasional.

KLIKKALTIM - Dalam rangka memperingati Hari Pangan 2023, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus menunjukkan peran vitalnya dalam menjaga ketahanan pangan di Indonesia dengan berbagai inisiatif strategis. Seiring dengan permintaan pasar yang terus bertumbuh dan kebutuhan pupuk yang diperkirakan mencapai 6 sampai 7 juta ton pada 2030, Pupuk Kaltim bersiap melaksanakan pembangunan Proyek Strategis Negara (PSN) dengan mendirikan pabrik pupuk baru di kawasan industri Fakfak, Papua Barat.

Baca juga: Wapres Terjun ke Lokasi, PKT Tancap Gas Garap Pembangunan Pabrik Papua Barat

Pabrik pupuk yang akan dibangun nantinya mampu memproduksi pupuk urea sebesar 1,15 juta ton per tahun dan amonia sebesar 825 ribu ton per tahun. Proyek ini akan menyasar untuk memenuhi sekitar 70 hingga 80 persen atau sekitar 4,5 hingga 5 juta ton kebutuhan nasional ketika sudah beroperasi penuh. Targetnya, Pupuk Kaltim akan melakukan pengantongan pupuk pertama di pabrik baru ini pada gelaran ulang tahun ke-50 di 2027 mendatang.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo menyampaikan,

“Pembangunan pabrik pupuk di kawasan industri Fakfak, Papua Barat menjadi salah satu cara strategis Pupuk Kaltim untuk terus menjaga ketahanan pangan di Indonesia. Dengan hadirnya proyek ini, kami juga berupaya meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar, serta terjadinya pemerataan pembangunan khususnya di wilayah Indonesia Timur. Ini yang kami sebut sebagai multiplier effect. Selain dari proyek pembangunan pabrik pupuk, Pupuk Kaltim juga terus memberikan edukasi dan bimbingan kepada para petani Indonesia untuk terus mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional,” katanya.

Pupuk Kaltim juga terus konsisten menghadirkan beragam inovasi untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Beberapa di antaranya dilakukan lewat program Agrosolution dan Makmur. Program ini diinisiasi sejak 2020 dan berfokus untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan para petani hingga pendampingan secara berkelanjutan. Per September 2023, melalui program Makmur, Pupuk Kaltim tercatat telah berhasil merealisasikan 48.585 hektar lahan dengan jumlah petani yang tergabung 17.682 orang.

Baca juga: Idul Adha Bersama Masyarakat, Pupuk Kaltim Salurkan Bantuan 9 Sapi Kurban di Fakfak

Melalui program Makmur, petani binaan Pupuk Kaltim berhasil meningkatkan produktivitas hasil panen padi dan jagung rata-rata hingga 35 persen, sehingga kesejahteraan petani juga turut meningkat lewat keuntungan hasil panen padi dan jagung yang meningkat rata-rata 52 persen. Hingga saat ini program Makmur telah berkembang di berbagai wilayah Indonesia, dan tahun ini Pupuk Kaltim diamanatkan untuk mengelola program Makmur di seluruh Sulawesi, seluruh Kalimantan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, NTB, NTT dan Papua Barat.

Selain melalui pembangunan pabrik dan program Makmur, upaya menjaga ketahanan pangan nasional diwujudkan Pupuk Kaltim dengan selalu memastikan stok dan distribusi pupuk di Indonesia aman. Tercatat untuk stok pupuk terkini, per September 2023 sebanyak 258.827 ton urea bersubsidi, 46.465 ton NPK Phonska, dan 10.106 ton NPK Formula Khusus telah tersedia di gudang-gudang Pupuk Kaltim yang tersebar di sejumlah wilayah yang menjadi tanggung jawab Pupuk Kaltim.

“Salah satu tanggung jawab utama Pupuk Kaltim adalah memastikan bahwa kesejahteraan para petani, yang merupakan tiang utama ketahanan pangan nasional terus terjaga lewat ketersediaan pupuk. Sembari kami juga terus memberikan dukungan melalui program-program berkelanjutan, agar para petani dapat terus meningkatkan produktivitas mereka. Pada akhirnya, hal ini juga akan berdampak positif pada tingkat ketahanan pangan secara keseluruhan di Indonesia. Dengan demikian, kami berharap bahwa melalui peningkatan produktivitas petani, sektor pertanian nasional semakin kuat dan tangguh,” tutup Soesilo.




TINGGALKAN KOMENTAR