Kisah Wildan Atlit Tuli Asal Bontang, Tertatih Berlatih Hingga Wakili Kaltim di PON Papua
KLIKBONTANG - Muhammad Wildan Abrori, penyandang disabilitas tuna rungu alias Tuli diam-diam menoreh prestasi.
Dalam keterbatasannya, pelajar kelas 11 Sekolah Luar Biasa Negeri Bontang ini mewakili Kota Taman, julukan Bontang, di ajang Paralimpiade Nasional (Peparnas) PON ke-20 di Papua.
Wildan, panggilan pendeknya, ditunjuk sebagai atlit dari cabang olahraga Bulu Tangkis oleh Provinsi Kalimantan Timur.
Kabar itu diterima Wildan, melalui pesan singkat dari Ketua Komunitas Disabilitas Bontang, Iwan Purnomo, belum lama ini.
Di PON Papua, ia dijadwalkan akan bertanding perdana, 2 November nanti.
Selama Klik Bontang wawancara Wildan, ia didampingi ayahnya, Muhammad Arifin. Wildan juga sulit untuk berkomunikasi dengan orang, selama berbincang pemuda 17 tahun itu juga menggunakan bahasa isyarat.
Arifin menuturkan, bakat putranya mulai terlihat sejak duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar. Dari bakat itu, Arifin mendaftarkan anak sulungnya ini ke klub Bulu Tangkis perusahaan tambang.
"Lima bulan sempat dapat pembinaan, tapi karena kendala komunikasi jadi dihentikan," kata Arifin saat ditemui awak media dikediamannya, Jumat (17/9/2021).
Klik Juga : Pemkot Janji Tanggung Pembinaan Wildan, Atlit Tuli Badminton Sederet Prestasi
Semangat Wildan kian memuncak seiring waktu. Akhirnya, ia mulai menjadi atlit mewakili sekolahnya dalam ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) untuk anak yang berkebutuhan khusus.
Prestasi demi prestasi Wildan raih satu-satu hingga mewakili sekolah di pertandingan bulu tangkis tingkat nasional.
"Pernah hingga ke Semarang 2019 lalu, namun gugur di semifinal," sambungnya.
Selama ini, Wildan tertatih-tatih dalam mengasah bakatnya. Anak sulung dari tiga bersaudara ini harus berjuang sendiri untuk mempersiapkan penampilannya untuk berlaga di tingkat nasional, tanpa ada fasilitas dari pihak manapun.
Klik Juga : Wildan Mulai Latihan Didampingi Pelatih Profesional di PB PKT
Untuk berlatih, dengan sepedanya, Wildan berkeliling mencari lapangan badminton. Lawan sparing-nya ialah warga yang sedang bermain bulu tangkis di lapangan yang didatanginya
"Untungnya diperbolehkan latihan gratis dari pemain lain yang menyewa lapangan," ujarnya.
*Muhammad Wildan Abrori tak senang dipanggil tuna rungu. Ia lebih nyaman disebut tuli
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: