•   19 April 2024 -

Soal Dana CSR Larinya ke Perguruan Tinggi di Jawa, Ini Klarifikasi Bayan Resources

Kaltim - Redaksi
13 Mei 2022
Soal Dana CSR Larinya ke Perguruan Tinggi di Jawa, Ini Klarifikasi Bayan Resources Manajemen PT Bayan Resources saat mengklarifikasi bantuan dana kepada Perguruan Tinggi kepada awak media di Samarinda, Jumat 13 Mei 2022. (Antara/Arumanto)

KLIKAKLTIM - Ramainya pemberitaan tentang penyaluran dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan tambang batu bara PT Bayan Resources Tbk bernilai ratusan miliar rupiah ke perguruan tinggi di jawa membuat pihak manajemen angkat suara.

Manajemen perusahaan tambang batu bara PT Bayan Resources Tbk tidak menampik adanya dana ratusan miliar yang mengalir ke perguruan tinggi di Jawa.

Namun begitu, pihaknya mengklarifikasi bahwa pemberian dana kepada sejumlah perguruan tinggi ternama di Indonesia senilai ratusan miliar rupiah bukan bersumber dari dana corporate social responsibility (CSR).

Klik juga : Perusahaan Keruk Batu Bara di Kaltim, Dana CSR Ratusan Miliar Larinya ke Perguruan Tinggi di Pulau Jawa

Humas PT Bayan Resources, Syahbuddin menerangkan, sumber dana yang disalurkan merupakan dana pribadi pemegang saham sekaligus presiden direktur Bayan Resources Dato Low Tuck Kwong.

“Mekanisme penyaluran CSR harus sesuai dokumen rencana kerja. Berbeda dengan dana pribadi Dato Low Tuck Kwong yang diberikan kepada Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Gadjah Mada. Bantuan tersebut berbentuk dana abadi,” jelas Syahbudin di Samarinda, Jumat.

Klarifikasi tersebut disampaikan karena sebelumnya Wagub Kaltim Hadi, Mulyadi mengungkapkan kekecewaannya dengan adanya penyaluran dana CSR perusahaan batu bara di Kaltim bernilai ratusan miliar untuk sejumlah Universitas di luar Kaltim, sedangkan faktanya justru perguruan tinggi di Kaltim tidak mendapatkan bantuan tersebut.

Wagub Hadi Mulyadi mengungkapkan keluhannya kepada anggota DPRD Kaltim pada rapat paripurna, bahkan dia menyebutkan dengan rinci bantuan yang diberikan yakni Rp100 miliar kepada Institut Teknologi Bandung, Rp50 miliar kepada Universitas Indonesia dan Rp50 miliar kepada Universitas Gajah Mada.

Syahbuddin melanjutkan, keriuhan yang muncul terkait masalah donasi tersebut akan segera dikomunikasikan kepada Dato Low Tuck Kwong.

Tidak hanya itu pihaknya juga akan berkomunikasi dengan Universitas Mulawarman dan perguruan tinggi yang lain di Kaltim.

"Insya Allah, setelah ini ada komunikasi dengan perguruan tinggi," katanya.




TINGGALKAN KOMENTAR