•   22 November 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Pemkab Kutim Gelar FGD Finalisasi Rancangan Sustainable Investment Outlook

Kaltim - Redaksi
24 Agustus 2024
 
Pemkab Kutim Gelar FGD Finalisasi Rancangan Sustainable Investment Outlook Pemkab Kutim Gelar FGD Finalisasi Rancangan Sustainable Investment Outlook.

STAT : 637

Kutai Timur - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui beberapa perangkat daerah terkait dan mitra pembangunan USAID SEGAR, menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) untuk finalisasi Rancangan Sustainable Investment Outlook (SIO) Kabupaten Kutai Timur. 

Kegiatan ini berlangsung secara hybrid di Ruang Quart 4, Lantai 16, Gedung Grand Sudirman, Balikpapan, dan dibuka oleh Plt Sekretaris Bappeda Kutim, Ripton Widargo, pada Jumat (23/8/2024). Narasumber dalam kegiatan ini, Dr. Dery Wanta, memberikan paparan secara daring.

Ripton Widargo menjelaskan bahwa kegiatan Sustainable Investment Outlook merupakan implementasi dari upaya untuk mewujudkan investasi yang berkelanjutan di Kutai Timur. Ia menyebut bahwa laporan terkait SIO telah dibahas sebelumnya, baik secara daring maupun luring, dan kini tengah berada dalam tahap finalisasi.

"Kami telah menyusun laporan ini dengan melengkapi berbagai macam data yang diperlukan, serta mengidentifikasi potensi investasi di Kutim yang bisa menjadi peluang besar," ujar Ripton.

Menurut Ripton, meskipun proses finalisasi telah dimulai, masih diperlukan berbagai masukan dari peserta FGD, termasuk dari perangkat daerah dan pihak terkait lainnya, untuk menyempurnakan SIO ini. Penyusunan SIO tersebut bertujuan untuk mengembangkan profil atau potensi investasi hijau di Kutim, yang sejalan dengan empat pilar Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu sosial, ekonomi, lingkungan, dan tata kelola.

Ripton juga menyoroti pentingnya menggali potensi-potensi lain yang dimiliki oleh Kutim, termasuk sumber daya alam yang melimpah. Salah satu potensi yang disebutkan adalah pengembangan energi baru dan terbarukan, terutama dari sumber daya angin di sepanjang garis pantai Kutim yang panjangnya sekitar 520 km. Ia mencontohkan Desa Tepian Terap yang telah berhasil memanfaatkan energi dari mikro hydro, yang bisa menjadi model untuk pengembangan energi terbarukan di wilayah lain di Kutim.

"Potensi dari energi terbarukan, termasuk dari produk agroindustri seperti kelapa sawit, bisa kita kembangkan lebih lanjut untuk menghasilkan energi alternatif yang memenuhi kebutuhan listrik, baik bagi masyarakat lokal maupun perusahaan," tambah Ripton.

Diakhir, Ripton menekankan pentingnya penguatan kapasitas tim yang telah dibentuk untuk penyusunan SIO, agar di masa mendatang Kutim bisa lebih mandiri dalam menyusun dan mengimplementasikan SIO. Harapannya, langkah-langkah ini dapat mendukung perkembangan investasi hijau dan berkelanjutan di Kutai Timur.(adl/)






TINGGALKAN KOMENTAR