Bontang Catat Prestasi Tingkat Kepatuhan Terbaik Se-Kalimantan Timur

KLIKBONTANG - Tingkat kepatuhan layanan publik di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu menoreh prestasi terbaik se-Kalimantan Timur. 

Hasil survei yang digelar Ombudsman RI perwakilan Kaltim menempatkan Kota Bontang di posisi pertama. 

Mengumpulkan poin 96,70 persen, kota berjuluk Taman ini mengungguli Balikpapan di posisi kedua dan Kutai Timur di peringkat ketiga sebagai layanan publik terbaik di tahun 2019. 

Capaian ini diumumkan dalam Ekspos Indeks Kepuasan Masyarakat Dinas PM & PTSP, Pendopo Rujab Wali Kota, Kamis (2/9/2021). 

Kepala Keasistenan Pencegahan Maladministrasi Ombudsman RI Perwakilan Kaltim, Ria Maya Sari mengatakan, jika nilai tersebut berdasarkan 9 indikator penilaian kepatuhan. 

"Bontang bisa dikatakan tingkat pelayanan kepatuhan tertinggi dari 10 Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Timur," kata Ria Maya Sari , Kamis (2/9/2021). 

Salah dua indikator yang paling tinggi diantaranya, dinas menyediakan pelayanan khusus bagi pemohon, seperti memenuhi kebutuhan lansia, ibu hamil, dan layanan bagi warga berkebutuhan khusus. 

Kemudian, indikator standar pelayanan yang meliputi persyaratan, biaya, jangka waktu penyelesaian dan prosedur. 

"Dari hasil penilaian indikator memang Bontang cukup tertib," ujarnya. 

Di samping penilaian kepatuhan, di lokasi yang sama juga diumumkan hasil survei indeks kepuasan masyarakat di tahun 2021 atas pelayanan DPM-PTSP. 

Hasilnya layanan bagi masyarakat dinilai sudah baik. Penyelenggara, Lembaga Administrasi Negara memberi poin 86,30 dalam survei tersebut.

Wakil Wali Kota Bontang Najirah mengapresiasi kinerja dari DPM-PTSP itu. Kendati demikian, ia meminta dinas terkait tak lengah untuk terus meningkatkan layanan mereka ke publik. 

"Dengan dilakukannya survei Kepatuhan Pelayanan Publik dan Kepuasan masyarakat ini semoga dapat memberikan timbal balik buat kita untuk lebih meningkatkan pelayanan," kata Najirah. 

Ke depan Najirah minta agar preseden baik ini bisa diperoleh di seluruh Organisasi Perangkat Daerah Kota Bontang. 

Prestasi kepatuhan dan kepuasan masyarakat harus menjadi indikator tiap OPD dalam bekerja. "Saya maunya kerja yah begini, fokus pada outputnya bukan karena anggarannya. Walaupun anggaran besar kalau hasilnya ke masyarakat tidak baik kan percuma," bebernya.