•   26 April 2024 -

Berita Kota Bontang Terkini

Pengalaman Kepala Satpol PP Bontang; Sempat Kritis karena Corona & Nyaris Kehilangan Harapan Hidup

Feature - Redaksi
30 Januari 2021
Pengalaman Kepala Satpol PP Bontang; Sempat Kritis karena Corona & Nyaris Kehilangan Harapan Hidup Kepala Satpol PP Bontang Ibnu Gunawan

KLIKKALTIM.COM- Covid-19 bisa menyerang siapa saja. Penyebaran virus corona yang masih meluas dan banyaknya orang tanpa gejala (OTG) membuat kita harus meningkatkan kewaspadaan.

Tak ada yang tahu dari mana kita bisa terpapar. Hal ini yang disampaikan Kepala POL PP, Ibnu Gunawan (51) salah satu penyintas Covid-19 yang membagikan kisahnya.

Dalam utasnya, Ibnu menganggap dirinya sebagai orang yang sehat dan patuh terhadap aturan protokol kesehatan.

Ia juga menerapkan pola hidup sehat, mulai dari rutin berolahraga, tidak memiliki riwayat masalah pernapasan, tidak bepergian ke luar kota, dan sebagainya.

Ibnu menjalani perawatan di rumah sakit karena Covid-19 yang dideritanya selama 8 hari.

 

Klik Juga : PPKM Bontang Jilid ke-2 Dipastikan Lebih Tegas

 

"Gejalanya sebelum Natal. Tapi Senin awal tahun baru,  saya kerumah sakit dinyatakan positifnya kadar saturasi oksigen saya cuman 82 nah minimal itukan 95," ujarnya. Minggu (31/01/21).

Gejala yang dirasakan Ibnu saat seperti tipes, berupa demam, badan berasa ngilu seperti di lindas. Dan di hari Sabtu, sesak mulai timbul, Ibnu mulai kesulitan bernafas.

Dihari keempat dirawat, sakit sesak yang ia rasakan makin parah hingga membuatnya  terkapar dikamar mandi.

"Hari Sabtu sesak semakin meningkat, saya ke kamar mandi gemetaran, saya pakai oksigen karena susah bernafas ternyata makin susah saya bernafas," bebernya.

"Bayangin ibaratnya kita mendaki sampai puncak kita susah nafas ditambah mulut kayak dibekap, bayangin begitu rasanya," ungkapnya

Lebih lanjut, Covid yang menyerang dirinya membuatnya tidak bisa berjalan, sampai berfikir bahwa dirinya akan meninggal dunia.

"15 menit saya nyender di WC, berdiri dari WC itu sesak, saya keluar kamar mandi itu butuh setengah jam untuk melangkah tiga langkah, tenaga saya habis hanya untuk melangkah dua, tiga langkah, sampai saya bener-bener nggak bisa jalan, sampai perawat itu datang bantu saya, dan saya tidak bisa bicara," ungkapnya.

"Saya sudah telfon istri saya kalau saya semakin ngedrop, kamu siap-siap ke Samarinda, karena saya sudah mikir umur saya berakhir sampe sini," pungkasnya.

Namun, perawatan intensif dirumah sakit, kondisi Ibnu perlahan mulai membaik. Dihari ke-7 dirinya pun diperbolehkan pulang.

"Saturasi (kadar oksigen) saya pelan-pelan naik, sampai 94, mungkin karena saya rajin olahraga apa saja, makanan-makanan yang sehat, jadi pada saat-saat tertentu itu membantu kita,"

Ibnu pun berpesan kepada semua masyarakat dari apa yang sudah Ia alami tersebut untuk tetap waspada, rajin olahraga, menjaga kesehatan dan memperhatikan protokol kesehatan.

"Jangan pernah berfikir kalau Corona itu tidak ada, saya sudah alami gimana sakitnya saya karena Covid," bebernya

"OTG diluar sana itu banyak sekali, kita tidak pernah tau kita tertular dari siapa saja," tutupnya.

Dan dihari ke-8 Ibnu kembali pulang kerumah dan kembali menjalani isolasi mandiri selama 14 hari untuk recovery pasca perawatan di rumah sakit.




TINGGALKAN KOMENTAR