Jajaki Potensi Pembiayaan Jagung 2 ribu Hektare, Fintech Modal Antara Gandeng Asosiasi Petani Kaltim
06 September 2019
Dua belah pihak menandatangani Nota Kesepahaman di Samarinda, Kamis (5/08/2019).KLIKKALTIM -- Potensi pertanian di Indonesia masih sangat bagus, karena dukungan sumber daya alam dan iklim yang membuat Indonesia bisa memiliki banyak hasil pertanian. Namun sampai saat ini sebagian besar petani di Indonesia masih mengalami permasalahan seputar permodalan.
Untuk membantu mengatasi problem tersebut, perusahaan Financial Technology Modal Antara menggandeng Asosiasi Petani Jagung Indonesia (APJI) wilayah Kaltim dalam menjajaki proyek budidaya jagung di wilayah Kalimantan Timur.
Kerjasama tersebut tertuang dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Modal Antara sebagai perusahaan fintech pendanaan yang terdaftar dan diawasi OJK dengan APJI Kaltim terkait pengembangan wilayah Kaltim untuk budidaya jagung.
Luas wilayah Kaltim yang penuh daratan menjadikan wilayah ini berpotensi menjadi sentra produksi jagung nasional. Saat ini, daerah yang secara umum menjadi sentra jagung nasional adalah Provinsi Gorontalo. Kaltim, khususnya di wilayah Muara Badak sampai Kota Bangun punya potensi yang sama untuk menghasilkan jagung kualitas terbaik.
Menurut Direktur Modal Antara, Aden Budi, Kaltim punya wilayah yang sangat luas dengan kondisi lahan yang potensial untuk pengembangan sektor pertanian, khususnya jagung. Karena itu, pihaknya optimis bisa membantu melalui pembiayaan.
Modal Antara sendiri adalah perusahaan fintech peer to peer lending yang resmi terdaftar di OJK dengan spesifikasi layanan pembiayaan produktif kepada para petani. Target yang ingin dicapai Modal Antara dalam pembiayaan pertanian jagung ini adalah 10.000 hektar di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, Modal Antara sudah menjalankan project pembiayaan pertanian di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.
"Sampai saat ini, Modal Antara berharap bisa bekerjasama dalam pembiayaan di sektor pertanian, khususnya jagung. Kami berkomitmen menyiapkan pendanaan untuk 2.000 hektar di project awal ini," ungkap Aden Budi dalam keterangannya disela-sela penandatanganan Nota Kesepahaman di Samarinda, Kamis (5/08/2019).
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
TINGGALKAN KOMENTAR
