•   24 April 2024 -

Pupuk Kaltim

Tingkatkan Produktivitas Pangan, Pupuk Kaltim Panen Jagung Agrosolution di Banyumas

Korporasi - Redaksi
25 Mei 2023
Tingkatkan Produktivitas Pangan, Pupuk Kaltim Panen Jagung Agrosolution di Banyumas PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) melalui Program Agrosolution berhasil meningkatkan produktivitas jagung di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, dengan total kapasitas hingga 6 ton per Hektare (Ha)/Pupuk Kaltim

KLIKKALTIM.COM - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) melalui Program Agrosolution berhasil meningkatkan produktivitas jagung di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, dengan total kapasitas hingga 6 ton per Hektare (Ha).

Keberhasilan ini ditandai panen perdana jagung oleh Manajemen Pupuk Kaltim bersama Bupati Banyumas Achmad Husein, di Desa Karangkemojing Kecamatan Gumelar Banyumas, pada 13 Mei 2023. 

Project Manager Agrosolution Pupuk Kaltim Adrian RD Putra, mengungkapkan kenaikan produktivitas jagung hasil pendampingan agrosolution kali ini mencapai 2 ton per Hektare (Ha), dari sebelumnya para petani hanya mampu mendapatkan hasil panen maksimal 4 ton/Ha. 

Baca Juga : Jamin Tidak Ada Penyimpangan, Pupuk Kaltim Pastikan Penyaluran Pupuk Subsidi Sesuai 6T

Adrian menuturkan, program ini merupakan wujud komitmen Pupuk Kaltim dalam membantu memajukan kesejahteraan petani di Indonesia melalui sistem pertanian terpadu, utamanya menjaga ketahanan pangan dengan penggunaan produk berkualitas dan ramah lingkungan. 

Project Manager Agrosolution Pupuk Kaltim Adrian RD Putra

Selain itu Agrosolution juga upaya mendorong penggunaan produk pupuk non subsidi oleh petani, agar ketergantungan akan pupuk subsidi dapat terus dikurangi serta target lahan produktif bisa tercapai dengan lebih efektif dan efisien. Program ini direalisasikan melalui pendampingan intensif dan berkelanjutan, melibatkan rantai pasok yang didukung teknologi berbasis pada 5P (People, Planet, Prosperity, Peace, Partnership).

“Program Agrosolution pun didukung produk unggulan Pupuk Kaltim, yang telah teruji cocok dengan beragam jenis tanaman dan karakteristik lahan. Seperti Urea Daun Buah yang bertransisi menjadi produk Nitrea, NPK Pelangi serta produk hayati Ecofert dan Biodex,” ujar Adrian. 

Baca JugaMenilik Potensi Produksi Soda Ash di Indonesia 

Pada program ini para petani difasilitasi berbagai kemudahan, mulai dari penyediaan agri input seperti bibit, pupuk dan pestisida, akses permodalan serta pendampingan berkala pengelolaan lahan. Selanjutnya juga difasilitasi asuransi pertanian untuk antisipasi gagal panen, hingga jaminan pembelian hasil panen oleh offtaker secara kontinyu di atas rata-rata harga pasar.

Untuk di Karangkemojing, Pupuk Kaltim menggandeng berbagai elemen Makmur seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Kader Properti Nusantara Utama (KPNU) Divisi Farming. Lembaga permodalan oleh BRI, serta penyedia benih bekerjasama dengan PT Sang Hyang Seri (SHS) dan pihak swasta lainnya.

“Desa Karangkemojing sengaja dipilih menjadi lokasi agrosolution, karena potensi tanaman pangan yang sangat besar. Hal ini dibuktikan banyaknya lahan garapan, yang terdiri dari lahan milik Perhutani dan Kodam IV Diponegoro di wilayah Ajibarang serta Gumelar dengan luasan mencapai 1.260 Ha,” terang Adrian.

Baca Juga : Siap Tembus Pasar Global, Pupuk Kaltim Fasilitasi Dua Batik Binaan di Inacraft 2023

Dari keberhasilan panen ini, Pupuk Kaltim akan terus mengembangkan program agrosolution ke sejumlah Desa lainnya di Kabupaten Banyumas, agar produktivitas hasil pertanian dan kesejahteraan petani makin tercapai secara maksimal. Beberapasa wilayah yang menjadi sasaran lanjutan diantaranya Desa Darmakradenan, Telaga dan Samudra, serta kawasan sekitar wilayah Lumbir dengan memanfaatkan lahan milik Perhutani. 

“Apalagi kawasan Lumbir juga sangat berpotensi untuk pengembangan komoditas jagung, melalui pemanfaatan lahan milik Perhutani. Hal ini bagian dari sinergi BUMN untuk mendorong kesejahteraan petani, sekaligus mencapai produktivitas lahan secara optimal,” lanjut Adrian.

Dirinya pun mendorong para petani Banyumas yang belum tergabung dapat turut mengambil peran pada program Agrosolution. Mengingat sektor pertanian memiliki potensi untuk dikembangkan dalam menopang ketahanan pangan nasional, sekaligus menjadi peluang bisnis bagi para petani. Hal ini melihat keberhasilan program di berbagai daerah, hingga mampu meningkatkan produktivitas dan berdampak langsung terhadap kesejahteraan petani.

"Melalui optimalisasi tata kelola pertanian pada program Agrosolution, kesejahteraan petani pun dapat kita tingkatkan. Sebab program ini tak hanya ditujukan untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian, tapi juga kepastian pembelian hasil panen secara berkala," pungkas Adrian. (*)




TINGGALKAN KOMENTAR