Wali Kota Neni Tolak Keras Rencana Pelabuhan Lok Tuan untuk Kepentingan Batu Bara

KLIKKALTIM.COM - Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menolak keras wacana pemanfaatan Pelabuhan Lok Tuan untuk kepentingan bongkar muat batu bara.

Neni menentang keras wacana tersebut. Bahkan, dirinya tak mau melihat berkas berada di meja kerjanya.

"Jangankan tanda tangan, berkasnya dimeja saya saja saya nggak mau lihat," ujar Neni saat ditemui usai acara pemilihan duta sampah, Sabtu (27/2/21).

Alasan Neni menolak wacana tersebut lantaran mempersoalkan dampak lingkungan yang bakal terjadi.

"Saya orang paling komitmen, apalagi soal lingkungan, nggak mungkin saya mau tanda tangan," beber Neni.

Sekedar informasi bahwa surat tertanggal 5 Januari 2021, dibuat oleh perusahaan bongkar muat dan transportasi yang berada di Kecamatan Bontang Barat.

Surat tersebut kemudian di tujukan kepada kepala Dinas Perhubungan Bontang, korporasi mengajukan permohonan izin pemuatan batu bara di Pelabuhan Loktuan.

Pelabuhan yang dimaksud merupakan milik Pemkot Bontang dengan berstatus pelabuhan umum.

Masih dalam surat itu, izin yang dimohonkan tersebut adalah pemuatan 100 ribu ton batu bara per bulan menggunakan tongkang berukuran 270-300 feet.

Kepala Seksi Angkutan Umum, Dinas Perhubungan Bontang, Welly Sakius, membenarkan permohonan tersebut.

Dia menjelaskan, aktivitas batu bara tidak harus di pelabuhan khusus atau Terminal Untuk Pelabuhan Sendiri (TUKS).

Pemuatan batu bara bisa di pelabuhan umum yang melayani semua jenis barang.

“Tidak ada aturan khusus dalam perundang-undangan yang melarang aktivitas muat batu bara di pelabuhan umum selama syarat dipenuhi. Kami telah berkoordinasi dengan Pelindo,” terangnya.

Pun Welly juga menegaskan, izin yang diajukan perusahaan hanya muat, bukan bongkar-muat.

Sehingga tidak ada penumpukan batu bara. Di samping itu, penambahan fungsi di Pelabuhan Loktuan dijelaskan Welly disebut mampu menambah potensi pendapatan asli daerah bagi Kota Bontang.