Wali Kota Neni Tinjau Void IMM; Solusi Atasi Krisis Air Baku Bontang, Distribusi Tak Lama Lagi

BONTANG- Pemkot Bontang meninjau sumber air permukaan dari void milik PT Indominco Mandiri yang rencananya bakal dimanfaatkan untuk warga Bontang. 

Rencana pemanfaatan kolam void ini akan menutup defisit air baku di Perumda Tirta Taman Bontang. Saat ini krisis air baku di Bontang menjadi perkara serius, namun dengan tambahan kapasitas 200 liter per detik ini bisa menutupi kekurangan air baku untuk Bontang sementara waktu. 

Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengatakan, hasil dari tinjauan ke lapangan kondisi air void yang bakal dialirkan ke Bontang sudah layak sesuai baku mutu. Saat ini distribusi air masih menunggu intalasi pipa siap. 

Pembangunan infrastruktur instalasi pipa dibebankan kepada 3 sumber, yakni APBD Provinsi Kaltim, PT IMM dan APBD Bontang. 

Pertama, Pemprov Kaltim membiayai infrastruktur dari kawasan PT IMM di Kilometer 10 Jalan Poros Bontang - Samarinda hingga ke Kelurahan Gunung Telihan, tepatnya di Tugu Selamat Datang. Saat ini pekerjaan juga telah rampung.

Sedangkan, Pemkot Bontang juga telah menganggarkan Rp 23 miliar untuk membiayai pipanisasi dari Tugu Selamat Datang hingga ke Jalan Bhayangkara (Gunung Elai). 

Di samping itu, pemerintah juga mengalokasikan Rp 8,5 miliar untuk membangun koneksi pipa dari jalur induk Gunung Telihan ke WTP Kanaan. 

Sementara itu, PT IMM telah membangun infrastruktur pipanisasi dari sumber void ke Kilometer 10 Jalan Poros Bontang Samarinda. 

Wali Kota Neni melanjutkan, rencananya pemerintah akan membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) atau offtake di Kelurahan Telihan, tepatnya di RT 25. Saat ini pemerintah berencana membebaskan lahan seluas 2.253 meter untuk didirikan SPAM yang bakal berfungsi sebagai penampungan air dari void IMM. 

Untuk membebaskan lahan itu, pemerintah telah menyiapkan Rp 4,5 miliar. Rencananya pembebasan dilakukan tahun ini. "Prediksi tahun ini bisa dibangun untuk offtake di Kelurahan Gunung Telihan," ucap Neni. 

Pun demikian, sumber air baku dari IMM diprediksi hanya mengatasi krisis air jangka menengah. Untuk jangka panjangnya pemerintah masih mencoba alternatif lain, agar memenuhi kebutuhan kota selama 24 jam non stop. 

"Pemkot Bontang juga terus berupaya untuk mencari alternatif lain untuk jangka panjang kebutuhan air di atas permukaan," pungkasnya.