Wali Kota Neni Bakal Tertibkan Bangunan Liar di Bantaran Sungai; Tempuh Cara Humanis

BONTANG- Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengaku akan mengambil sikap tegas atas bangunan liar di bantaran sungai Bontang. Bangunan ini disebut-sebut menjadi hambatan saat proses normalisasi sungai.
Untuk penertiban, kata Neni, akan dilakukan secara bertahap. Pun penertiban akan dilakukan dengan mengedepankan upaya persuasif lebih dulu.
Lebih lanjut, penertiban nantinya akan melibatkan sejumlah pihak seperti ketua RT, kelurahan, Kecamatan, Satpol-PP, PUPR dan tokoh masyarakat.
Upaya ini diperlukan agar penanganan banjir di Bontang bisa dilakukan secara maksimal dan efektif.
"Ini kan masalah yah. Minimnya pengawasan menjadi warga akhirnya mendirikan bangunan. Kami tertibkan lah dengan humanis," ucap Neni Moernaeni kepada Klik Kaltim.
Larangan itu juga tertuang dalam sesuai Peraturan Menteri PUPR Nomor 28/PRT/M/2015 tentang Garis Sempadan Sungai dan Danau, bangunan seharusnya tidak boleh berdiri terlalu dekat dengan aliran sungai. Jika sungai sudah bertanggul, minimal jarak bangunan adalah lima meter dari kaki tanggul.
Banyak contoh wilayah pemukiman yang justru menghambat normalisasi sungai di Bontang. Terutama di Kelurahan Api-Api, Gunung Elai, Satimpo, Kanaan, Gunung Telihan, dan Bontang Baru.
"Kami Pemkot sudah berupaya. Bangun tanggul dan perbaikin saluran drainase," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Proses normalisasi sungai di Kota Bontang terkendala maraknya bangunan ilegal.
Kepala Bidang Sanitasi, Air Minum, dan Sumber Daya Air Dinas PUPRK Bontang Edi Suprapto mengatakan masih banyak bangunan illegal di bantaran sungai.
Misalnya di Kawasan Sungai Api-Api, khususnya area belakang perumahan Bank Dhanarta di Jalan Jetsky. Banyaknya bangunan illegal menyulitkan unit eksavator menjangkau area sungai.
Bangunan illegal ini menjamur dengan cepat. Pasalnya pada tahun 2024 lalu, area tersebut masih bisa dijangkau alat berat.
"Itu ada yang buat garasi panjang di sepadan sungai. Jadi alat berat tidak bisa masuk. Sedimentasi sudah tinggi," ucap Edi.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: