Wali Kota Neni Ancang-ancang Rasionalisasi Belanja Pegawai, Imbas Berkurangnya Dana Transfer 2026
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni.BONTANG - Wali Kota Bontang Neni Moernaeni mengaku menyiapkan skema penghematan dalam penyusunan APBD 2026. Kebijakan ini merupakan imbas dariproyeksi merosotnya dana transfer dari pusat.
Kepada awak media Neni mengatakan skema efesiensi menyasar kegiatan Bimbingan Teknis, kegiatan seremonial, serta perjalanan dinas pegawai.
Post belanja pegawai juga menjadi sorotan Neni. Meski begitu, belanja pegawai diyakini masih dalam koridor aman yaitu 30 persen dari APBD.
"Pasti akan dipilah-pilah. Pengurangan ini pasti berpengaruh. Apalagi Bontang yang masih bergantung dana transfer," ucap Neni.
Dari informasi yang diterimanya, seluruh kabupaten dan kota dipangkas 27 persen. Asumsi pengurangan dana transfer sekitar Rp250 Miliar.
Kendati dalam posisi yang tidak menguntungkan akibat pengurangan penerimaan dana pusat, Neni memastikan program pembangunan tetap berjalan. Baik penanganan infrastruktur, pengentasan kemiskinan, pencegahan stunting, pendidikan, dan kesehatan.
"Untuk program peningkatan dasar masyarakat tetap jadi prioritas. Termasuk program Multiyears revitalisasi Danau Kanaan," sambunganya. (*)
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
