•   20 April 2024 -

Turap di Gunung Elai Ambruk, Rusak Sejak Tahun Pertama Dibangun

Bontang - Asriani
14 Juli 2021
Turap di Gunung Elai Ambruk, Rusak Sejak Tahun Pertama Dibangun Turap sungai di RT 13 Kelurahan Gunung Elai ambruk sejak Sabtu (8/7/2021) lalu.

KLIKKALTIM - Suara bergemuruh membangunkan Sumiati yang terlelap di tengah lebatnya hujan, Kamis (8/7) malam itu. 

Warga Jalan Tomat, RT 13, Kelurahan Gunung Elai terperanjat lalu keluar mencari sumber suara, yang belakangan diketahui berasal dari turap ambruk tak jauh dari rumahnya.

Dinding penahan badan sungai yang sudah lama dibiarkan miring itu akhirnya tumbang. Menyisakan material beton sepanjang puluhan meter di lokasi. 

"Pas hujan malam itu kaya ada bunyi retak. krek, krek, dan boom," ungkapnya saat dijumpai di dekat kediamannya, Selasa (13/7/2021).

Beton di sisi sungai ini sedari awal memang sudah rusak. Konstruksinya mulai retak dan miring. Seiring waktu, dinding kian bergeser hingga puncaknya Kamis malam lalu. 

"Kalau miring sudah lama memang cuma belum longsor," katanya.

Sementara, Ketua RT 13 Gunung Elai, Agung Haryanto menuturkan, kerusakan tembok penahan itu sebenarnya sudah berlangsung lama. Bahkan, kala pengerjaan proyek belum genap setahun. 

Proyek penurapan, kata Agung, mulai dikerjakan 2016 lalu. Usia bangunan tepat 5 tahun saat ini, namun konstruksi bangunan sudah ambruk. 

"Selesai pengerjaan, sekitar 4-5 bulan sudah memang agak miring turapnya," terangnya.

Dirinya berharap pemerintah segera memperbaiki kerusakan turap yang ambruk. Katanya, buaya acap kali menampakkan diri di sungai itu. 

Selama ini, warga sedikit merasa aman karena dinding beton cukup tinggi menghalangi buaya naik ke darat. 

"Khawatirnya ada buaya, kalau siang begini biasa berjemur dan ditakutkan naik ke warga. Yah masalah lagi," terangnya.

Tak Hanya 1 Lokasi

Tak jauh dari lokasi pertama, Agung juga menunjukkan Klik Bontang kondisi turap yang mulai miring masih di wilayahnya. 

Di lokasi kedua, tembok sepanjang 3 meter sudah retak dan berlubang lebar. Saat volume air meninggi, celah menganga itu dilalui air lalu merendam rumah-rumah warga. 

"Kalau air pasang banjir di belakang itu karena melewati lubang," ujarnya.

Klik Bontang mencoba konfirmasi ke Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Taviv Nugroho namun urung mendapat jawaban. Begitupun dengan Kepala Bidang Sanitasi, Air Minum, dan Sumber Daya Air, Karel. 

 



TINGGALKAN KOMENTAR