Seluruh Anak Stunting Se-Bontang Ditanggung Makanan Bergizi Setiap Hari; Pemkot Anggarkan Rp 4 Miliar

BONTANG- Pemkot Bontang telah menyiapkan Rp 4 miliar untuk membiayai program pemberian makanan bagi anak stunting di Bontang. Bantuan makanan ini akan diberikan kepada 1.500an anak yang terdiagnosis stunting selama 3 bulan. 

Dengan anggaran tersebut, seluruh anak akan mendapat setiap hari dengan makanan bergizi sesuai rekomendasi ahli gizi. Setiap porsinya dibanderol dengan harga Rp32 ribu sudah termasuk ongkos pengiriman, biaya masak dan adminsitrasi. 

Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengatakan, program ini dijadwalkan berjalan secepatnya. Dia meminta tim untuk merampungkan data penerima manfaat.

Pemkot kemudian menghitung anggaran per porsinya. Pun pemerintah telah menghitung secara rinci item dari anggaran yang digelontorkan, diantaranya biaya per porsi Rp25 ribu hanya makanan. Biaya masak dibanderol Rp2.560, biaya pengantaran Rp2.240 dan biaya administrasi per porsi Rp1.600.

"Anggaran ini masih akan difinalisasi. Termasuk jumlah peberina manfaatnya," ucap Neni Moerniaeni kepada Klik Kaltim. 

Lebih lanjut, pada program ini nantinya akan menggunakan pihak ketiga. Yaitu catering. Alasannya untuk mengemas makanan dan dipastikan menarik untuk balita mengidap stunting. 

Ahli gizi kemudian diminta menghitung komposisi ideal per porsi makanan untuk anak stunting. Dalam waktu 3 bukan diharapkan anak-anak bisa keluar dari zona stunting. Kemudian Kota Bontang bisa zero anak stunting pada 2025.

"Ini tugas berat. Makanya nanti catering kami minta serius. Jangan ada ambil untung dari program ini. Akan diawasi ketat," sambungnya. 

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni meminta data anak stunting divalidasi ulang. Alasannya, karena masih ditemui data yang tak masuk kriteria stunting namun tetap tercatat di basis data. 

Saat ini jumlah anak stunting di Bontang sebanyak 1.500an anak. Anak stunting tak hanya bertubuh pendek namun kekurangan gizi secara kronis. 

Sayangnya, data yang tercatat saat ini tak valid sebab anak-anak dengan tubuh tengkes atau pendek tetap tercatat sebagai stunting. Padahal anak tengkes belum tentu stunting.