Pemkot Bontang Susun Kajian Pemanfaatan Air Hujan untuk Air Baku Rumah Tangga

BONTANG - Pemkot Bontang mulai menyusun kajian dan perencanaan untuk pemanfaatan air hujan yang akan dikelola menjadi sumber air bersih pada 2025 ini.
Kepala Bidang Sanitasi, Air Minum, dan Sumber Daya Air Dinas PUPRK Bontang Edi Suprapto mengatakan biaya untuk kajian tersebut senilai Rp463 juta dengan skema swakelola.
Pemanfaatan air hujan untuk air bersih ini diyakini mampu menutupi distribusi yang saat ini masih minus cukup banyak, yaitu 180 liter per detik.
"Semua potensi kami gali. Ini dokumen kami susun dahulu. Senoga bisa jadi sumber baru memenuhi air bersih," ucap Edi Suprapto pada Senin (20/10/2025).
Lebih lanjut, soal lokasi ada 2 yang disiapkan. Pertama di Kelurahan Kanaan dan Kelurahan Gunung Telihan.
Estimasi biaya fisik pembangunan kolam tampungan itu juga muncul usai kajian rampung dikerjakan.
"Kami tidak ingin berandai-andai. Tunggu saja," ucapnya.
Rencana Mencari Alternatif Air Bersih
Dari catatan Klik Kaltim, Pemkot Bontang punya banyak alternatif memenuhi kebutuhan air bersih yang semakin defisit.
Diantaranya proyek multiyears kontrak revitalisasi Waduk Kanaan. Kedua pemanfaatan air bekas lubang tambang, serta pasokan air dari SPAM Regional melalui Bendungan Marangkayu.
Termasuk rencana Perumdam Tirta Taman yang membeli pasokan air dari PDAM dari Kota Samarinda. (*)
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: