•   22 November 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Mengenal Program OVOP yang Digagas Neni - Agus Haris; Mengangkat Potensi Kelurahan Jadi Keunggulan

Bontang - Redaksi
13 Oktober 2024
 
Mengenal Program OVOP yang Digagas Neni - Agus Haris; Mengangkat Potensi Kelurahan Jadi Keunggulan Sosialisasi di Komunitas Travel Berbagi (Kontrabi), Paslon Walikota dan Wakil Walikota Bontang, Neni-Agus paparkan visi akan jadikan Bontang sebagai Kota Jasa dan Pariwisata, Rabu (9/10/2024) sore.

BONTANG - Pasangan calon nomor urut 4 Neni Moerniaeni dan Agus Haris memiliki strategi pengembangan kota yang berbasis wilayah. Program inovatif ini akan menciptakan keunggulan di masing-masing kelurahan untuk menjadi komoditas produksi. 

Program tersebut dinamai One Village One Product (OVOP). Melalui program ini, Bontang juga menjadi kota yang siap menyambut pertumbuhan penduduk dampak dari pembangunan Ibu Kota Nusantara. 

Paslon Walikota dan Wakil Walikota Bontang, Neni Moerniaeni-Agus Haris menawarkan program One Village One Product sebagai strategi untuk menjemput urbanisasi besar-besaran di Kaltim, agar masyarakat Bontang mampu menjadi kota yang mandiri.

Agrobisnis

Neni berkomitmen akan mengembangkan agrobisnis di Bontang, agar pangan yang dikonsumsi masyarakat tidak diambil dari luar Kota. Neni mengatakan saat ini sandang dan pangan Bontang kebanyakan berasal dari luar Provinsi Kaltim. Program One Village One Product akan mengembangkan Kelurahan agar memiliki produk unggulan.

"Saat ini sayur mayur dari Sulawesi Selatan, bagaimana agrobisnis menjadi komitmen kota Bontang, one village one product, misalnya untuk Bontang Lestari akan kita jadikan lokasi peternakan sapi, atau ayam potong," ucapnya saat ditemui setelah acara sosialisasi di Kelurahan Api-api, Jumat (11/10/2024).

Setiap kelurahan akan dilihat potensinya, jadi akan ada 15 produk unggulan yang akan menjadi produk asli Bontang yang dikelola oleh masyarakat secara kolektif.

"Dengan ini kita lihat, kelurahan ini mau menghasilkan apa, sesuai dengan potensi daerah masing-masing, misalnya Telihan dengan jamur dan madu keluludnya," ujar Neni.

Dengan adanya program ini, Neni berharap lapangan pekerjaan akan semakin terbuka dan kemiskinan dapat berkurang dan mendidik masyarakat Bontang menjadi masyarakat yang mandiri. Dengan mewujudkan ini tentu akan dilakukan pendampingan, pelatihan serta bantuan permodalan.

"Kita nanti akan buat mapping tentang potensi masing-masing kelurahan, tiap kelurahan harus punya produk unggulan," tutup Neni.






TINGGALKAN KOMENTAR