•   22 November 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Masjid Tua Al Wahab, Saksi Sejarah Islam Masuk ke Bontang

Bontang - Redaksi
15 April 2021
 
Masjid Tua Al Wahab, Saksi Sejarah Islam Masuk ke Bontang Masjid Al Wahab di Jalan Piere Tendean, Kelurahan Bontang Kuala sudah berdiri sejak 232 tahun lalu.

KLIKKALTIM.COM - Sejarah peradaban islam di Bontang tak pernah terlepas dari adanya Masjid Al-Wahab. Masjid itu menjadi pusat syiar pada zaman penjajahan hingga sekarang.

Sebagai masjid tertua dan berdiri pada abad 18 atau sekitar tahun 1789 masehi, Masjid Al-Wahab masih berdiri kokoh di tengah pembangunan Kota Taman. Bahkan saat ini usianya telah menginjak 232 tahun.

"Kami yakini tahun itu karena tertulis di dinding kayu masjid," ujar Takmir masjid, Muhammad Aras kepada Klikkaltim.com, Sabtu (17/4/21).

Saat pertama berdiri masjid ini dinamakan Masjid Api-Api. Karena letaknya yang berada di perkampungan Api-Api, Kelurahan Bontang Kuala, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang.

Namun, kemudian berubah menjadi masjid Al-Wahab. Bentuk bangunan merupakan perpaduan budaya Bugis, Kalimantan, Demak, dan Sumatra. Masjid ini diyakini didirikan sejumlah perantau dari suku Bajau, Bugis, dan Kutai, yang bermukim di pesisir Bontang.

Bahkan seluruh masyarakat Bontang dulunya menjalankan ibadah di masjid tua ini. Mulai dari masyarakat Loktuan, Tanjung Laut, Tanjung Limau, dan Guntung, menggunakan perahu sebagai sara transportasi.

"Dulu belum ada jalanan, warga kesini pakai perahu, setiap habis shalat warga ambil air di sungai ini karena dulu airnya masih jernih sekali," bebernya.

Corak arsitek bangunan ini sepenuhnya menggunakan kayu ulin khas Kalimantan. Mulai dari dinding, tiang pemancang, dan atapnya terbuat dari kayu ulin yang dibentuk seperti kubah mirip stupa berukuran kecil.

Bahkan tulisan kaligrafi juga sepenuhnya dari kayu ulin yang di pahat pahat kerjakan oleh suku dayak selama berbulan-bulan.

"Tiang, dinding, atap, bahkan kaligrafinya semuanya dari kayu ulin dan tidak meninggalkan historisnya," timpalnya.

Kegiatan di masjid seluas 11x11 itu sempat terhenti sampai 1956. Warga memilih beribadah ke Masjid Istiqomah, yang sebelumnya bernama Masjid Bontang Baru.

Setelah Bontang yang dulunya kecamatan berstatus kota, masjid tua itu kemudian direnovasi pada tahun 2000. Dari 10 tiang yang ada, hanya empat tiang utama yang tidak diganti. Mengingat sisa bangunan yang lain dalam kondisi rapuh.

"Empat tiang tidak kami ganti, hanya kami lapisi dengan papan penutup, nanti akan kami buka dan  diganti dengan kaca, supaya bisa dilihat kayu aslinya sejak pertama berdiri. Jadi kelihatan keropos-keropos tiangnya," tandasnya.






TINGGALKAN KOMENTAR