Kisah Pilu Warga Satimpo; Jenazah Ibunya Jatuh saat Dibopong di Jalanan Berlumpur
KLIKKALTIM.COM- Nur Neni masih tak menyangka pengalaman getir harus dialami ibunya di hari terakhir di dunia.
Jumat, (9/12/2022) lalu Nur dibantu 3 orang tetangganya membopong ibunya yang sudah tak sadarkan diri ke rumah sakit.
Dari pintu rumahnya, di Jalan HM Ardans 10, Kelurahan Satimpo, Kecamatan Bontang Selatan, Nur bersama tetangga meniti jalan tanah yang licin usai diguyur hujan 50 meter.
Ibunya ditandu dengan tangan. Mereka tergopoh menuju rumah sakit. Berharap penanganan medis bisa menyelematkan perempuan paruh baya itu.
Klik Juga : Usulan Tak Terealisasi, Warga Api-Api Patungan Perbaiki Jalan Rusak
Langkah mereka kecil-kecil namun cepat. Memastikan pijakan kukuh, supaya tak terepeleset.
Namun, petaka itu terjadi. Tanah liat yang basah membuat salah satu kaki penggotong terpeleset.
Beban ditanganya terlepas, hingga tubuh perempuan yang dibawa terjatuh.
"Jalan menuju rumah rusak parah. Belum di cor dan kondisi tanah berlumpur. Padahal rumah saya ditengah kota tapi tidak ada perbaikan sampai sekarang sudah 3 tahun," ucap Nur Neni, kepada Klik Kaltim, Jumat (16/12/2022).
Klik Juga : Tebang Pilih Perbaikan; Jalan Ini Rusak, Akses ke Rumah Pribadi Wali Kota Diaspal Rp 1,5 M
Mereka terjungkal beserta ibu yang dibawanya. Diangkat kembali tubuhnya lalu bergerak ke mobil yang sudah menunggu pangkal jalan.
Tiba di rumah sakit, nyawa sang ibu tidak dapat tertolong. Dia dinyatakan meninggal sejak dari rumah.
"Saya kalau mengingat kejadian itu sangat sedih," sambungnya.
Nur berharap pemerintah segera memperbaiki jalan menuju rumahnya. Usulan perbaikan sudah sering diajukan pun begitu urung terealisasi.
"Orang dinas secara bergantian datang cuman belum ada tindakan," sambungnya.
Lurah Satimpo Maryono mengaku sudah acap kali mengusulkan perbaikan jalan dalam setiap Musrenbang.
Suara itu selalu disampaikan RT 23 yang didapat dari masyarakat. Tetapi, dengan terbatas kewenangan akhirnya usulan itu diteruskan ke Musrenbang tingkat Kota.
"Kami dapat informasi harusnya 2022 ini dapat alokasi perbaikan. Cuman ternyata tidak ada. Kami coba kembali mengusulkan terus," ucap Maryono.
Dirinya juga berharap OPD teknis bisa cepat melakukan perbaikan akses jalan masyarakat. Tujuannya agar mereka bisa melintasi jalan tanpa harus khawatir kubangan lumpur.
"Semoga tahun depan ada kucurannya. Kami juga berharap agar warga merasa sentuhan pembangunan juga," pungkasnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: