Hasil Uji Sampel 19 Kasus Covid di Bontang Mengarah ke Varian Omicron

KLIKKALTIM.COM- Hasil uji laboratorium 19 sampel kasus Covid-19 di Kota Bontang menunjukkan probable varian omicron. 

Hasil tes dari Laboratorium Kesehatan Daerah di Samarinda atas sampel yang dikirim menujukkan positif S-Gene Target Failure (SGTF) atau mengarah ke varian Omicron.

Dinas Kesehatan menyakini kasus covid yang terjadi di Bontang merupakan dari varian omicron. Asumsi itu didasarkan dengan penularan kasus yang masif, dengan gejala-gejala mengarah ke varian itu. 

Kendati demikian, pemerintah belum menyimpulkan kasus yang terjadi disebabkan karena varian omicron.

Kepala Dinas Kesehatan Bontang, drg Toetoek Pribadi Ekowati mengatakan, masih menunggu hasil tes dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS) untuk membenarkan varian omicron atau bukan. 

"Kalau dilihat trennya yang begitu cepat memang mengarah ke omicron. Tetapi, tingkat akurasi pengecekan SGTF hanya 90 persen jadi belum bisa ambil kesimpulan utuh apakah sudah masuk atau belum," kata drg Toetoek saat dikonfirmasi, Selasa (15/2/2022). 

Toetoek menuturkan, uji WGS hanya bisa dilakukan di Surabaya dan Jakarta dan membutuhkan waktu cukup panjang karena mengantre. 

"Harus keluar dari hasil WGS nya. Sampai sekarang aja belum ada. Bahkan sampling orang yang dikirim sudah dinyatakan sembuh," terangnya. 

Selanjutnya, sebaran virus tersebut telah membuat 11 kelurahan di Bontang berstatus zona merah. Sedangkan satu kelurahan berstatus zona orange, dan tiga kelurahan lainnya berstatus zona kuning. 

Angka terkonfirmasi positif diprediksi akan terus bertambah, lantaran penyebarannya sudah masuk transmisi lokal.

"Pasti meningkat dalam beberapa waktu ke depan. Karena tracing hasil kontak erat juga masif dilakukan," ungkapnya. 

Dari total 26 yang dirawat di RS. Semuanya dalam kondisi normal. Misalnya, 6 orang di RSUD Taman Husada tidak ada yang dirawat di ruang ICU. Semuanya, hanya mendapat perawatan di tempat isolasi saja. 

"Kondisinya pun berangsur membaik. Di RSUD ada 6 orang, dan di RS PKT juga ada 6 orang," pungkasnya.