Gedung RSUD Bontang Dibungkus Full ACP; Mengedepankan Estetika, Abaikan Keselamatan

BONTANG- Kebakaran yang terjadi di Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Disporapar-Ekraf) Jumat (23/5/2025) lalu membuat Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mulai menyoroti bangunan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Bontang.
Kepala Disdamkartan Bontang Amiluddin mengatakan, salah satunya penggunaan Aluminium Composite Panel (ACP) sebagai penghias bangunan gedung.
Dirinya menyoroti misalnya bangunan gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada yang seluruh bagian dibungkus dengan ornamen ACP.
Walhasil, Amiluddin menilai penggunaannya justru menghilangkan standar keamanan saat terjadi bencana seperti kebakaran. Sebab penggunaan ACP itu justru menghalangi petugas saat ingin menyemprot air ke gedung.
Selain itu juga, pertimbangan sirkulasi udara. Kejadian di Disporapar-Ekraf saat itu menjadi contoh nyata. Dimana kebakarannya hanya setitik api. Namun asapnya mengepul ke seluruh ruangan.
Dengan pengalaman itu Disdamkartan pun menyurati seluruh OPD untuk dilakukan inspeksi keselamatan. Salah satunya juga akan memeriksa standar keselamatan di RSUD Gaman Husada.
"Kalau di RSUD itu kan tempat pasien yang sakit. Penggunaan ACP justru menghambat petugas kalau ada kejadian kebakaran. Kami akan ke sana untuk mengecek standarnya," ucap Amiluddin kepada awak media Rabu (28/5/2025).
Klik Kaltim kemudian memantau RSUD Taman Husada. Di sana nampak seluruh bangunan gedung sudah dibungkus dengan ornamen ACP.
Nampak gedung yang dulunya kelihatan biasa saja saat ini nampak mewah. Dimana hiasan ornamen ACP ditempel ke hedung yang sudah berusia 19 tahun.
Bahkan juga jendela di ruang rawat inap pun juga ada yang tertutupi. Meski desainnya dibuat seperti jaring dan pencahayaan tetap masuk.
Untuk menyulap wajah RSUD Taman Husada itu setidaknya membutuhkan anggaran sekitar Rp10 miliar. Terbagi dalam 2 kali penganggaran.
Pada 2025 ini di Layanan Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (Sirup) LKPP RSUD Taman Husada mengalokasikan Rp5,5 miliar.
Tanggapan RSUD Taman Husada
Direktur RSUD Taman Husada Suhardi melalui Wakil Direktur bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Vicky Rizki Riadis mengatakan, alasan penggunaan ACP itu adalah mempercantik estetika gedung.
Karena RSUD Taman Husada ini bangunan pertama yang dilihat oleh para pendatang. Karena berada persis dekat Selamat Datang.
Selain itu alasan penggunaan ACP karena durasi kualitas perawatan yang panjang. Vendor menjamin ACP visa bertahan hingga 10-15 tahun ke depan.
Kemudian, alasan kedua bisa mengirit biaya perawatan pengecatan gedung. Dimana setiap kali mengecat ulang membutuhkan biaya Rp4 milar dan hanya bertahan paling tidak 3 tahun.
"Ini alasan utamanya karena estetika. Tapi pertimbangan lainnya untik mengirit biaya perawatan," ucap Vicky.
Lebih lanjut, Vicky menjamin standar Keselamatan bangunan gedung. Sebelum melakukan renovasi kajian dilakukan terlebih dahulu.
Setiap ruangan pun disiapkan alat pemadam ringan. Kemudian petugas RSUD diwajibkan untuk bisa mengoperasikannya.
"Tidak perlu khawatir. Kalau evakuasi dari jendela jugabtidak direkomendasikan lagi. Makanya ada jalur evakuasi dan aparndi setiap ruangan," tutur Vicky.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: