Drainase di Kampung Jawa Bontang Baru Buntu Sejak Lama, Warga Minta Perbaikan

KLIKKALTIM.COM- Drainase di Jalan Gamelan. RT 19, Kelurahan Bontang Baru sudah lama dibiarkan tersumbat.

Aliran air dari parit meluap keluar karena saluran di hilir drainase buntu.

Warga RT 19, Kelurahan Bontang Baru Sumaji meminta drainase penghubung Jalan Pangeran Antasari dan Jalan Gamelan diperbaiki.

Utamanya di depan pas disamping rumahnya. Dimana aliran air sering mampet saat terjadi hujan deras. Walhasil genangan air tidak bisa dihindarkan.

Padahal jalan sudah ditinggikan. Namun sering kali air diselokan masih tertumpuk dan sulit untuk menembus drainase besar di Jalan Pangeran Antarsari.

"Itu kalau hujan yah banjir. Memang cepat surutnya. Cuman masa mau begitu terus. Harus diperhatikan lah," kata Sumaji kepada Klik Kaltim, Kamis (20/7/2023).

Menurut Sumaji masalah utama Jalan Antaraari terendam banjir saat hujan deras karena pendangkalan drainase.

Harusnya ada pembersihan agar air lancar mengalir hingga ke sungai Bontang atau ke laut. Paling parah kalau hujan deras disertai banjir rob di laut.

Otomatis air disitu akan lebih tertahan lama. Dirumahnya saja sudah paling tidak empat kali ditinggikan.

"Saya ini heran. Harusnya kalau masalah begini yah dikeruklah drainase nya. Biar air bisa mengalir dengan cepat," tuturnya.

Dari penelusuran Klik Kaltim, ada proyek pengerjaan drainase dijalan tersebut. Namun posisinya berada di hulu Jalan Gamelan.

Dari informasi papan proyek Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) mengucurkan anggaran senilai Rp 199 juta.

Mengkonfirmasi hal itu Kepala DPKPP Edy Prabowo mengaku tidak bisa menjelaskan spesifik berapa panjang drainase yang dibangun.

Untuk keluhan warga pun akan diinventarisasi dan dilihat apakah pengerjaan drainasi di ujung Jalan Gamelan penghubung Jalan Pangeran Antarsari ada alokasinya.

"Saya tidak pegang data. Nanti saya coba lihat. Tapi memang ada pengerjaan drainase juga di Jalan Gamelan," kata Edy.