•   04 May 2024 -

Debu PLTU Disoal Dewan, DLH Sebut Masih Diambang Baku Mutu

Bontang - M Rifki
04 Oktober 2021
Debu PLTU Disoal Dewan, DLH Sebut Masih Diambang Baku Mutu Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina meninjau lokasi perusahaan PLTU Teluk Kadere/Ist

KLIKKALTIM.COM - Imbas aktivitas dari produksi PLTU Teluk Kadere dikritisi dewan. Komisi III DPRD Bontang menegur PT Graha Power Kaltim, pengelola PLTU, yang dinilai menjadi biang polusi debu di pemukiman warga setempat. 

Amir mengatakan, warga sekitar perusahaan mengeluhkan polusi debu yang mencemari wilayah mereka. Bahkan, mereka sempat menggelar aksi protes ke perusahaan akibat polusi itu. 

Kata Amir, imbas dari polusi warga setempat yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan mengeluh hasil tangkapan mereka berkurang. Di samping itu, polusi debu dari pembakaran batu bara mencemari hunian warga. 

"Laporan kami dapat sesuai aduan masyarakat, contoh yang bisa di ambil, salah satu keluhan warga terjadi ketika melihat halaman rumah kotor akibat debu," kata Amir Tosina saat meninjau lokasi perusahaan, Senin (5/10/2021)

Ketua komisi yang mengurusi bidang lingkungan ini mendesak agar perusahaan menindaklanjuti teguran ini. Ia berencana akan datang kembali mengecek kondisi di sini. 

"Warga sudah merasakan kerugian akibat beroperasinya PT GPK, jika tidak ada tindakan, maka akan kita panggil kembali untuk bertanggung jawab," tuturnya. 

Klik Juga : Agus Haris Desak PLTU Salurkan Air Bersih Untuk Masyarakat Lok Tunggul

Turut hadir di rombongan ini, Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas dan Penegakan Hukum Lingkungan, Anwar Sadat. 

Ia mengatakan dirinya beberapa kali menerima laporan warga yang mengeluhkan polusi dan kebisingan perusahaan. 

Tapi hasil uji sampling yang dilakukan limbah debu dan tingkat kebisingan masih di bawah baku mutu

"Januari kemarin kita turun dan uji dengan alat tangkap kebisingan dan debu. Hasilnya masih aman," ujar Anwar. 

Tapi dari kunjungan ini, Anwar menyarankan agar perusahaan menambah tanaman pereda bising (bambu). "Harus menambah tanaman pohon, untuk menggantikan beberapa pohon bambu yang telah ditanam mengalami kematian," terangnya. 

Humas PT GPK Agus, mengatakan selama ini rutin melaporkan aktivitas industri mereka ke DLH Kota Bontang. 

"Kami juga akan selalu berkoordinasi dengan pihak lingkungan hidup, untuk memastikan aktivitas produksi kami tak menggangu hak warga sekitar," tandasnya




TINGGALKAN KOMENTAR