•   10 December 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Serangan Buaya Guntung

Buaya Riska Bukan Objek Wisata, BKSDA Kaltim : Larang Bikin Konten Ambo - Riska

Bontang - M Rifki
12 Agustus 2023
 
Buaya Riska Bukan Objek Wisata, BKSDA Kaltim : Larang Bikin Konten Ambo - Riska Ilustrasi-Ambo bersama sejumlah wisatawan asal luar Bontang mengunjungi habitat Buaya Riska/Youtube @FitriyaniRiska

KLIKKALTIM.COM- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim menyebut kedekatan Buaya Riska dan Ambo tidak boleh dijadikan salah satu objek pariwisata.

Kepala Seksi Wilayah Dua Tenggarong BKSDA Kaltim Suriawati Halim mengatakan hal itu dinilai sangat berbahaya.

Kedekatan Ambo dengan Buaya Riska juga sebenarnya tidak mendapatkan izin dari BKSDA. Klaim atas adanya izin pun ditampik oleh instansinya.

Sudah sejak lama aktivitas Ambo dengan Buaya Riska sudah terpantau. Pun telah diperingati acap kali. Hingga hadir tiga poin surat kesepakatan itu, termasuk membuat konten video dan foto Buaya Riska. 

Baca Juga BKSDA Kaltim Tak Pernah Izinkan Ambo Beri Makan Buaya Riska

"Bagaimana bisa itu mau jadi potensi pariwisata kalau justru membahayakan. Kita jelas sudah melarang sejak dulu," terang Suriawati Halim, Minggu (13/8/2023).

Pun demikian, BKSDA akan melakukan koordinasi intens dengan Pemkot Bontang terkait penyelesaian masalah kasus serangan Buaya Guntung yang terjadi (8/8/2023) lalu.

Kepada warga, Suriawati meminta agar tetap waspada saat beraktivitas di sungai ataupun laut. Ia lagi-lagi mengingatkan ancaman predator ini bisa berakibat fatal.

"Jadi hati-hati. Kita akan terus koordinasi kalau pun harus dievakuasi kita akan siap," sambungnya.

Bukan Objek Wisata

Dilokasi yang sama Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kelurahan Guntung Syofi tidak pernah mempromosikan wisata ekstrim Buaya Riska.

Apalagi, aktivitas Buaya Riska tidak bisa ditebak. Lain hal kalau wisata dalam bentuk konservasi atau penangkaran.

"Ini kan alam liar. Siapa mau tanggung jawab kalau ada apa-apa. Makanya itu bukan objek wisata. Justru nanti bisa jadi petaka," terang Syofi.

Sepengetahuannya untuk objek wisata ekstrim juga tidak bisa sembarangan. Dari segi keamanan juga harus dipastikan.

Jangan sampai ada yang dirugikan dari aktivitas yang sudah jelas dilarang oleh pemerintah.

"Kita juga tidak bisa seenaknya menyarankan wisata ekstrim itu. Harus ada rules yang jelas," pungkasnya






TINGGALKAN KOMENTAR