•   19 April 2024 -

Alasan Tes Urine Hanya di BNN Bontang karena Keinginan Wali Kota

Bontang - M Rifki
02 Januari 2022
Alasan Tes Urine Hanya di BNN Bontang karena Keinginan Wali Kota Kepala BNN Kota Bontang Widdy Harsono saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (3/1/2022)/M Rifki - Klik Kaltim.

KLIKKALTIM.COM - Hari kedua tes urine di Badan Narkotika Nasional Bontang sebagai syarat perpanjangan kontrak pegawai honorer Pemkot sudah diikuti 1.400 orang. 

Tes di hari ini, Senin (3/1/2022) dimulai sejak pagi hingga petang. Para tenaga kerja kontrak daerah berjubel mengantri demi surat bebas narkoba. 

Kepala BNNK Bontang Widdy Harsono mengatakan, sampai sekarang belum ada ditemukan pegawai honorer yang positif mengkonsumsi barang haram narkoba. 

Alat uji dengan 7 parameter tak menemukan satupun pegawai yang positif narkotika. 

"Tidak ditemukan honorer yang positif," kata Widdy Harsono, saat ditemui di kantornya seusai pelaksanaan tes urine.

Klik Juga : Biaya Tes Urin 2.350 Pegawai Honorer Akan Diserahkan ke Kas Negara

Berdasarkan list yang diterima Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kota Bontang, BNNK akan mengecek 2.350 tenaga honorer hingga (7/1) mendatang. 

Namun, Widdy memprediksi bahwa pelaksanaan tes urine akan lebih cepat. Pasalnya, saat ini saja sudah lebih dari 1.000 orang. 

"Jadi hanya tinggal sebagian saja yang belum melaksanakan tes urine," ucapnya. 

Widdy menjelaskan, alasan instansinya yang dipercaya menerbitkan surat bebas narkoba lantaran perintah kepala daerah. 

"Iya, karena permintaan Wali Kota dan secara aturan pun jika di suatu kota memiliki BNNK, harusnya tesnya berada di sana," terangnya. 

Lebih lanjut, Widdy menjelaskan, antrean panjang dikarenakan tidak adanya jadwal yang dikeluarkan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM). 

Diakui Widdy, BNNK baru saja menerima surat sentral dalam pengurusan surat bebas narkoba pada (27/12) lalu. 

Bahkan agenda tersebut berbenturan dengan program yang sedang berjalan yaitu tes urine massal di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD). 

"Dikasih taunya mendadak dari BKPSDM. Makanya terjadi serbuan bagi seluruh tenaga honorer yang datang di satu waktu," kata Widdy Harsono, Senin (3/1/2021). 

Untuk itu dirinya memprediksi untuk besok lonjakan tidak akan sama seperti saat ini. "Mungkin, besok akan lebih sedikit. Tetapi langkah antisipasi lonjakan juga tetap dipersiapkan," pungkasnya




TINGGALKAN KOMENTAR