•   01 May 2024 -

Absen 2 Tahun, BME Setor Dividen Rp 1,1 Miliar ke Bontang

Bontang - M Rifki
26 April 2022
Absen 2 Tahun, BME Setor Dividen Rp 1,1 Miliar ke Bontang Penyerahan dividen dari PT BME kepada Pemkot Bontang/ M Rifki- Klik kaltim.

KLIKKALTIM.COM- Kinerja PT Bontang Migas dan Energi mulai membaik. Perusahaan daerah milik Bontang ini akhirnya menyetorkan dividen. 

Dua tahun absen bagi hasil, PT BME menyetor Rp 1.115 631.993 ke pemilik saham, Pemkot Bontang dan Koperasi Praja Sejahtera. 

Direktur PT BME Siti Hamnah, mengatakan dua tahun absen menyetor ke daerah disebabkan tunggakan hutang. Siti harus melunasi warisan  hutang senilai Rp 3,3 miliar dalam 2 tahun itu. 

Kinerja perusahaan yang mengurusi 18 ribu jaringan gas rumah tangga ini cukup moncer di 2021 lalu. BME membukukan laba sebesar Rp 2,5 miliar. 

Dana itu dialokasikan untuk kas perusahaan dan dividen ke pemilik saham. Siti juga mengumumkan saat ini perusahaan yang dipimpinnya sudah Break Event Poin (BEP). 

"Di tahun 2021 kita sudah bisa BEP," ungkapnya di seremoni penyerahan dividen PT BME ke Pemkot Bontang, Rabu (27/4/2022). 

Ke depan, Siti mengaku sudah menyiapkan strategi bisnis baru untuk mengerek pendapatan. Dia menuturkan bakal menciptakan inovasi bisnis baru.

Bersamaan dengan itu, perusahaan menerapkan akuntabilitas keuangan yang ketat demi memenuhi standar perusahaan sehat. 

"Kita punya standar perhitungan yang kuat. Jadi pembagian hasil itu juga sudah berdasarkan aturan. Secara perlahan memang kita benahi," sambungnya. 

Klik Juga : Dua Bekas Direktur PT Bontang Migas dan Energi Dijebloskan ke Penjara

Ditempat yang sama Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan, satu perusahaan plat merah bisa menyumbangkan keuntungan bagi hasil. 

"Alhamdulillah ini ada masuk uang ke kas daerah," kata Basri. 

Selanjutnya, Basri meminta PT BME untuk bisa mengembangkan potensi bisnis yang bisa menguntungkan dimasa yang mendatang. 

Peluang bisnis semisal, bermitra dengan perusahaan swasta dalam pengelolaan minyak goreng, kemudian bangun kemitraan dengan perusahaan lainnya. 

"Harus ada lagi unit usaha baru yang dapat meningkatkan deviden," pungkasnya.




TINGGALKAN KOMENTAR