•   30 April 2024 -

3 Kelurahan Keluar Zona Merah Covid-19

Bontang - M Rifki
13 Maret 2022
3 Kelurahan Keluar Zona Merah Covid-19 Najirah saat meninjau lokasi vaksinasi di Lapangan Bessai Berinta Bontang/ M Rifki- Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM- Tren kesembuhan masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19 di Kota Bontang menunjukkan angka yang menurun. 

Tercatat berdasarkan infografis Promkes Bontang sejak 4 hari kebelakang tingkat kesembuhan mencapai 589 orang. Sedangkan angka terkonfirmasi positif tercatat ada 254 orang. 

Tingkat kesembuhan ini mengantarakan 3 kelurahan keluar dari zona merah, yakni Kelurahan Kanaan, Bontang Lestari dan Kelurahan Berbas Pantai. Sementara, 12 kelurahan lainnya masih berstatus zona merah. 

Wakil Wali Kota Bontang Najirah, mengatakan berdasarkan prediksi Pemerintah Pusat, tingkat persebaran Covid-19 gelombang ketiga memang cenderung turun. 

Faktor menurunnya pun tidak terlepas dari kesadaran masyarakat terhadap kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. 

Klik Juga : Berlaku Hari Ini, Pelabuhan Loktuan Bebaskan Syarat Antigen dan PCR 

"Kemarin saja yang terkonfirmasi hanya 15 orang. Semoga bisa trennya terus turun apalagi menjelang bulan Ramadhan ini," kata Najirah saat ditemui di Gedung MTG Lapangan Bessai Berinta, Senin (14/3/2022). 

Selanjutnya, Najirah juga mengharapkan masyarakat segera melakukan vaksin. Baik itu dosis pertama, kedua, dan ketiga. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kekebalan imunitas secara komunal. 

"Kita kejar target saat ini pelaksanaan vaksin. Dengan adanya program pembelian minyak curah murah yang mewajibkan vaksin kesadaran masyarakat pun muncul," terangnya. 

Meski mengalami tren yang turun. Sepanjang terpaan gelombang ketiga Covid-19 tercatat ada 12 orang yang dinyatakan meninggal. 

Juru Bicara Tim Satgas Covid-19, Adi Permana mengatakan, mereka yang meninggal bukan murni akibat terkonfirmasi Covid-19. Penyebabnya akibat mereka memiliki penyakit komorbid. 

Mulai dari hipertensi, jantung, stroke, dan gula. Pada prinsipnya seluruhnya memiliki riwayat ingin mendapatkan perawatan medis di setiap Rumah Sakit. 

Hanya saja prosedur yang dilewatkan harus dicek rapid antigen mereka. 

"Hasil rapid ternyata reaktif dan saat dibawa ke RS mayoritas pasien sudah tidak sadarkan diri. Akhirnya menghembuskan nafas terakhir dan dimakamkan secara protokol kesehatan," pungkasnya.




TINGGALKAN KOMENTAR