2 Tahun Dana Transfer Pusat ke Daerah Menurun; Diprediksi Tren Berlanjut 2026

BONTANG- Postur APBD Bontang sejak 2 tahun terakhir menunjukkan tren menurun. Tren ini diprediksi bakal berlanjut hingga 2026 nanti. 

Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris mengatakan, sejak 2024 dana transfer dari pusat ke daerah mengalami koreksi. Tercatat dana transfer sebelumnya sebesar Rp 2,4 triliun, kemudian di tahun ini kembali minus menjadi Rp 2,3 triliun. 

Kemudian pada 2026 nanti diproyeksikan kembali melemah dan menjadi Rp2,2 triliun. "Kalau jadi dipangkas lagi Bontang akan benar-benar kewalahan membiayai pembangunan," ucap Agus Haris belum lama ini. 

Di sisi lain, penerimaan daerah dari pos pendapatan lain-lain yang sah yang sebelumnya terkumpul Rp 75 miliar, di tahun ini hanya terpenuhi Rp 30 miliar saja. Asumsi ini akan berlanjut hingga 2026 nanti yang diprediksi penerimaan sekitar Rp 28,5 miliar. 

"Sementara rata rata untuk pengeluaran belanja operasional daerah saja diatas Rp1 triliun. Kemudian bagaimana mau bangun daerah kalau dipangkas terus," tuturnya. 

Untuk menghindari gagalnya program unggulan Neni - Agus, pihaknya telah melobi kementerian untuk tak memangkas transfer ke daerah. Pemkot Bontang menggalang dukungan kota lain dalam forum APEKSI. 

Kemudian Kementerian Keuangan pun merespon dengan akan melakukan perhitungan ulang RAPBN dalam hal dana transfer ke daerah. 

"Ini Bunda Neni sedang berjuang. Kami optimistis pemotongan tidak akan besar," pungkasnya.