•   07 October 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Pupuk Kaltim Latih Guru SD Kreativitas Ecoprint Jadi Media Pembelajaran Berbasis Alam

Bisnis - Redaksi
07 Oktober 2025
 
Pupuk Kaltim Latih Guru SD Kreativitas Ecoprint Jadi Media Pembelajaran Berbasis Alam Pupuk Kaltim Latih Guru SD Kreativitas Ecoprint Jadi Media Pembelajaran Berbasis Alam.

Bontang - Dukung penguatan materi pendidikan berbasis lingkungan, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) latih puluhan guru SD di Kelurahan Loktuan, Bontang Utara, keterampilan ecoprint sebagai pengembangan pembelajaran kreatif yang dapat diterapkan tenaga pendidik di sekolah.

Kegiatan ini menjadi langkah lanjutan Pupuk Kaltim mengintegrasikan nilai keberlanjutan dalam dunia pendidikan, yang terangkum pada program Gerakan Lindungi Mangrove Sebagai Budaya Jaga Alam dan Dunia (Gelimang Buana). Ecoprint sengaja dipilih, karena selain memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ramah lingkungan, juga memiliki nilai seni dan kreativitas tinggi, sehingga berpotensi menjadi media pembelajaran inovatif bagi siswa.

"Pupuk Kaltim menilai pendidikan berbasis lingkungan tidak bisa hanya berhenti pada teori dalam kelas. Namun harus memberi pengalaman nyata bagi siswa melalui metode pembelajaran yang kreatif," ujar Pgs VP TJSL Pupuk Kaltim, Lendl Wibisana.

Dijelaskan Lendl, program Gelimang Buana awalnya difokuskan pada edukasi mangrove dalam mendukung pendidikan karakter anak. Hasil kolaborasi Pupuk Kaltim dengan SDN 004 Bontang Utara, Kelompok Mangrove Telok Bangko dan Yayasan Blue Forest, yang menghasilkan modul pembelajaran berisi teori dan praktik langsung pengelolaan mangrove.

Seiring perjalanan, metode tersebut diimplementasikan secara berkelanjutan oleh sekolah dalam menumbuhkan kepekaaan peserta didik terhadap lingkungan, dan untuk memaksimalkan program, para guru perlu dibekali materi secara berkesinambungan. Inilah yang diwujudkan melalui keterampilan ecoprint, agar para guru mampu mengembangkan media pembelajaran kreatif yang lebih menarik minat peserta didik.

Dengan belajar mencetak motif daun atau bunga pada kain, anak diajak untuk mengenali berbagai jenis tanaman sekitar, hingga memahami manfaat keberagaman hayati dan menumbuhkan rasa sayang terhadap lingkungan. Hal ini dapat menjadi pintu masuk untuk menanamkan nilai-nilai keberlanjutan pada generasi muda, sebagai cara edukasi yang menyenangkan dan bermakna.

"Makanya seluruh guru kami bekali keterampilan ini, agar bisa ditularkan pada anak didik. Mereka bisa belajar melalui praktik langsung untuk mengasah kreativitas sekaligus menanamkan nilai keberlanjutan," tandas Lendl.

Pupuk Kaltim melalui Gelimang Buana, berkomitmen untuk terus memperluas inisiatif pelestarian lingkungan berbasis pendidikan. Terlebih fokus utama program ini bukan hanya menjaga keberadaan mangrove, tetapi juga menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan. Adanya keterlibatan sekolah, guru hingga dan siswa, diharap kesadaran bisa terbangun sejak dini serta menjadi bagian budaya masyarakat.

“Mangrove adalah ekosistem penting yang harus dijaga, dan pendidikan adalah cara terbaik untuk memastikan keberlanjutan. Maka dengan bekal pengetahuan bagi anak sejak usia dini, kita bisa menanamkan nilai yang akan bertahan hingga masa datang,” tutur Lendl.

Mewakili Pemkot Bontang, Lurah Loktuan Supriadi, menyambut positif pelatihan ecoprint bagi guru SD di wilayahnya. Dia menilai inisiatif tersebut menunjukkan langkah nyata Perusahaan mendukung kurikulum merdeka, yang menekankan pada pembelajaran berbasis proyek dan pengalaman. Terlebih ecoprint dapat menjadi contoh konkret bagaimana lingkungan bisa menjadi media pembelajaran kreatif dan menyenangkan bagi anak.

"Pelatihan ini menjadi salah satu bukti nyata kolaborasi dapat melahirkan inovasi bermanfaat bagi banyak pihak. Selain juga sarana menanamkan cinta lingkungan kepada generasi muda dengan cara kreatif dan menyenangkan," ungkap Supriadi.

Dirinya berharap program ini terus diperluas, sebagai wujud kolaborasi aktif antara perusahaan, sekolah dan kelompok masyarakat secara berkelanjutan. Para guru sebagai agen perubahan, dapat menjadikan semangat menjaga alam sebagai metode pembelajaran dengan lebih intensif, agar generasi penerus Bontang dapat tumbuh lebih peduli lingkungan, serta memiliki daya kreativitas yang tinggi.

"Dari hal tersebut, langkah kita menjadikan kelestarian lingkungan sebagai budaya kolektif dapat terwujud, dengan penguatan karakter generasi muda melalui pendidikan sejak usia dini," pungkas Supriadi. (*)






TINGGALKAN KOMENTAR