Kader Gerindra Tanggapi Isu Isran Noor Dicalonkan sebagai Ketua Golkar Kaltim

KLIKKALTIM.com -- Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kaltim dikejutkan dengan disebutnya Gubernur Kaltim, Isran Noor dicalonkan sebagai Ketua Partai Golongan Karya (Golkar) Kaltim di arena Musyawarah Daerah (Musda) Kaltim awal pekan Februari mendatang.

Terkait hal itu, anggota Partai Gerindra, Achmad Reza Pachlevi mengatakan, terpilihnya Isran Noor sebagai Gubernur Kaltim periode 2018 sampai dengan 2023 mendatang tak lepas dari dukungan Partai Politik (Parpol) koalisi merah putih.

Koalisi yang terbentuk saat itu adalah partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lalu Partai Amanat Nasional (PAN). Kendati Isran Noor bukan berasal dari kader ketiga partai tersebut. Namun hal itu bisa memberikan pengaruh pemilih terlebih Isran Noor di Kaltim saat Pilkada dua tahun lalu."Sudah pasti pendukung bisa kecewa," ujar Reza sapaannya belum lama ini.

Lebih lanjut kata Anggota DPRD Kaltim Fraksi Gerindra menganggap kehendak politik mantan politisi Demokrat dan PKPI itu cukup tinggi.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan Gerindra Kaltim,  Bagus Susetyo mengatakan, niatan politik maju sebagai Ketua Golkar dalam arena Musda mendatang adalah pilihan politik Gubernur Kaltim, Isran Noor. Secara pribadi anggota Komisi II itu tidak mencampuri urusan hak politik.

Kendati demikian, ia tak menampik beredarnya kabar Gubernur Kaltim, Isran Noor. Sebagai Informasi, pada perhelatan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kaltim tahun 2018 lalu, Isran Noor diusung partai berlambang kepala burung Garuda besutan Andi Harun, DPD Kaltim."Itu pilihan politik beliau (Isran Noor) sebab bukan kader Gerindra," ulas Bagus sapaannya (19/2/2019).

Dikonfirmasi Ketua AMPG Kaltim, Muhammad Husni Fahruddin mengatakan, kendati calon Ketua Golkar Kaltim Isran Noor masuk dalam bursa. Namun dirinya tetap berpegang pada putusan Pimpinan DPP lalu pimpinan daerah.

"Isran memang bukan kader. Memang saya pernah memberi saran untuk mendapat diskresi ke Ketum dan Sekjen," jelas Ayub sapaannya.