•   10 August 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Danau Menakutkan, Hewan-hewan Berubah jadi Patung Batu

Pilkada - Huffington Post
11 Januari 2018
 
Danau Menakutkan, Hewan-hewan Berubah jadi Patung Batu Seekor burung Flamingo berubah menjadi batu (Doc: Nick Brandt)

KLIKKALTIM.COM – Danau satu ini sepintas tak beda dengan danau kebanyakan. Namun, bila diperhatikan lebih jauh, terdapat hal yang menakutkan. Danau ini berwarna merah dan 'dihuni' sekumpulan hewan yang telah berubah menjadi patung batu.

Namanya adalah Danau Natron. Danau yang terletak di Utara Tanzania ini menjadi tempat yang menakutkan bagi hewan. Danau ini hanya di huni Lesser Flamingo, serta berbagai jenis bakteri dan ganggang. Jika hewan lain mencoba mendekat, pasti akan mati dan berubah jadi patung.

Bayangkan saja, suhunya hampir mendidih dan dapat mencapai 140 derajat Fahrenheit. PH danau ini yakni 10,5 yang dapat menyebabkan luka bakar mengerikan pada mata dan kulit hewan yang tak bisa beradaptasi.  Tempat yang dijuluki 'danau menakutkan' ini bisa sangat berbahaya karena memiliki konsentrasi garam karbonat luar biasa tinggi. Hal ini diungkapkan fotografer Nick Brandt dalam buku berisi kumpulan fotonya 'Across the Ravaged Land'.

Walau sangat berbahaya, lebih dari 2 juta burung Flamingo menggunakan danau tersebut sebagai lokasi pengembangbiakan utama mereka. Mereka membangun sarang mereka di sekitar danau itu pada musim kemarau.

"Detail hewan yang berubah jadi patung sangat luar biasa, nyaris sempurna," ujar Brandt pada Huffington Post.

Batu-batu yang mirip hewan itu dulunya memang hewan. Kemungkinan hewan-hewan itu terjatuh ke dalam danau, lalu soda dan garam di danau menyebabkan mereka mengapur, sehingga terjadi pengawetan sempurna.

Brandt menggambarkan makhluk itu sebagai "batu yang keras" karena proses kalsifikasi. Foto-foto yang ia ambil pun terlihat seperti potret kematian yang sendu.

"Gagasan tentang potret hewan mati di tempat di mana mereka pernah tinggal, tak bisa diabaikan. Mereka seolah hidup kembali dalam kematian," pungkas Brandt. (*)






TINGGALKAN KOMENTAR