Keluarga Heran, Pasien Positif yang Meninggal Bisa Tertular Covid-19
ilustrasi/Dokumentasi pemakaman bocah PDP Covid-19 di Bontang
KLIKKALTIM.COM-- Pasien positif corona yang meninggal di RSUD Taman Husada Bontang masih menyisakan mister bagi keluarga.
Pasalnya pihak keluarga mengaku bahwa pasien tersebut tidak pernah melakukan perjalanan keluar daerah selama ini.
Riwayat perjalanan hanya seputar Kecamatan Teluk Pandan, Kutai Timur dan Bontang saja.
Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur Bahrani menjelaskan pada 12 Juni 2020, pasien yang disebut KTM-44 tersebut bersama istri melakukan perjalanan ke Kelurahan Gunung Telihan, Bontang untuk membeli keramik.
Kemudian pada 14 Juni 2020 pagi, pasien mengikuti kerja bakti pembentukan kelompok tani di desanya.
Warga yang datang adalah warga Desa Suka Rahmat Kecamatan Teluk Pandan dan ada beberapa yang dari Bontang.
Selanjutnya, tanggal 14 Juni 2020 sore, pasien masih ke Bontang untuk mengambil batu dari rumah anaknya.
Namun di rumah anaknya tersebut tidak ada kontak dengan anggota keluarga di sana.
Pada 15 Juni 2020, subuh dini hari, pasien masuk rumah sakit di RSUD Taman Husada Bontang, akibat terserang stroke hemoragik (pembulu darah pecah).
Hal tesebut langsung dikabarkan ke anak pertama yang berada di Bontang.
Hasil tracing yang dilakukan Gugus Covid Kutim menjelaskan, anak pertama pasien (KTM-44, red) pulang untuk lebaran tanggal 23 Mei 2020.
Pada tanggal 26 Mei 2020 sudah kembali bekerja di Kelurahan Guntung, Bontang.
"Sejak saat itu belum kembali ke rumah, sedangkan anak kedua juga tidak pernah melakukan perjalanan kemanapun. Makanya, keluarga pasien mengaku bingung jika pasien dinyatakan terkonfirmasi Covid-19, tertular dari mana,” ujar Bahrani.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: