Banjir Kritik! Dinsos Rincikan Anggaran Rantang Kasih, Begini Hitung-hitungannya
KLIKKALTIM.COM - Program Rantang Kasih menuai banyak kritikan belakangan ini. Menu yang disajikan dianggap tidak sesuai anggaran. Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM) Bontang pun angkat bicara.
Program yang berjalan sejak awak Maret 2022 menuai proses panjang. Dari catatan Klik Kaltim, awal mula program Rantang Kasih diusulkan pelaksanaanya dilakukan secara gelondongan.
Tetapi, rencana itu bergeser dengan skema swakelola tipe 4 dan melibatkan Kelompok Masyarakat (Kopmas). Untuk mengganti kegiatan itu, Pemkot Bontang menerbitkan aturan yang bisa membuat program unggulan tersebut bisa berjalan.
Nilai awalnya, alokasi per porsi sebanyak Rp 50 ribu. Tetapi dengan alasan anggaran terbatas nilai itu berkurang menjadi Rp 30 ribu. Keputusan akhir, total anggaran yang dialokasikan untuk program ini senilai Rp 2 Miliar untuk 9 bulan.
Untuk merumuskan program rantang kasih, Pemkot Bontang membentuk tim khusus ditingkat kota. Mulai dari Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM), Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang), Dinas Koperasi, UKM-Perdagangan, Dinas Kesehatan, Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKP-BJ), serta Bagian Hukum Sekretariat Daerah.
Namun, belum diketahui secara pasti berapa rincian yang dikhususkan untuk mempersiapkan makanan yang akan diterima selama dua kali dalam sehari.
Anggaran itu digabung mulai pengadaan rantang yang setiap lansia mendapat jatah dua buah. Selain itu juga ada anggaran biaya pengantaran dan insentif bagi Kelompok Swadaya Masyarakat.
Untuk rincian terdapat 10 persen dari setiap pengajuan Kopmas diperuntukkan biaya pembayaran untuk anggota yang terlibat misalnya yang memasak makanan untuk lansia.
"Jadi selain makanan, pembiayaan juga dialokasikan untuk pengantaran dan pengadaan rantang sebagai tempat menaruh lauk pauk," kata Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos-PM Marwati saat dikonfirmasi, Jumat (6/4/2022).
Rincian Pembagian Seporsi Makanan Rantang Kasih
Dari total Rp 30 ribu per porsi, sebanyak Rp 20 ribu untuk sajian makanan dan sisanya dipakai membiayai pengantaran langsung ke rumah lansia.
Perihal menu yang disajikan, Marwati mengakui setiap sajian makanan sudah melalui kontrol dari Dinsos-PM. Karena, sebelum diantarkan kepada lansia Kopmas diminta terlebih dahulu mendokumentasikan menu tersebut.
Saat terdapat menu yang sangat sederhana, artinya itu sudah sesuai dengan kriteria penerima lansia. Apalagi, yang memiliki penyakit komorbit.
Tim penyaluran program rantang kasih disusun oleh ahli gizi dari Dinas Kesehatan Kota Bontang. Setiap lansia dimintai masukan soal pantangan lauk yang tidak bisa dimakan dan yang bisa dimakan.
Kemudian, untuk teknis masak dilakukan Kopmas sesuai dengan hasil analisis tim Dinkes tentang menu yang disuguhkan.
"Semua sajian sesuai hasil kajian dan analisis tim Dinkes, jadi menu disajikan tentu layak dimakan oleh para lansia," terangnya.
Anggaran jumbo sebesar Rp 2 Miliar untuk membiayai 88 lansia selama sembilan bulan selama dua kali sehari tentu masih akan dievaluasi. Menurutnya, tanggapan publik tentang menu memang perlu diluruskan.
Bahkan untuk melakukan pencairan, terlebih dahulu Kopmas diminta membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) di setiap bulannya dengan merincikan menu apa saja yang akan dimasak.
Selanjutnya, untuk menindak lanjuti kritik DPRD, Dinsos-PM akan melakukan evaluasi tingkat kota untuk membenahi progres pemberian rantang kasih kepada lansia.
"Secepatnya kita evaluasi di tingkat kota. Semua nanti bisa dijabarkan mulai dari alokasi pembagian anggarannya per porsi," pungkasnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: