•   19 April 2024 -

Pelaku Pemukulan Petugas Rumah Singgah, Seorang Buruh Ikan Masih Numpang di Rumah Orang Tua 

Hukum & Kriminal -
04 Juni 2020
Pelaku Pemukulan Petugas Rumah Singgah, Seorang Buruh Ikan Masih Numpang di Rumah Orang Tua  Lokasi Rumah Singgah Taman Pelangi di jalan Parikesit, Kelurahan Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara

KLIKKALTIM.COM -- Pelaku pemukulan petugas jaga di Rumah Singgah Taman Pelangi, Kamis (4/6) kemarin ternyata seorang buruh ikan. 

As diketahui masih tinggal menumpang di rumah orang tuanya, RT 15 Kelurahan Berbas Pantai, Kecamatan Bontang Selatan. 

Rupanya, program bantuan stimulan dari pemerintah sangat dinanti. As bahkan rela mengurus syarat kelengkapan demi memproleh bantuan Rp 500 ribu ini. 

Ketua RT 15, Ani mengatakan pelaku memang mengusulkan dirinya sebagai penerima bantuan terdampak Covid-19. 

Hanya saja, saat mengajukan usulan dirinya masih satu KK dengan orang tuanya. Sementara itu, penerima bantuan dilarang dalam KK yang sama. 

"Saya sampaikan saat itu, satu KK tidak bisa terima ganda," ujar Ani. 

Selang berapa waktu, As datang lagi. Ia mengaku telah memiliki KK terpisah dengan orang tuanya. 

Ani saat itu menerima berkas. Dokumen warganya inipun disetor ke pihak kelurahan lalu diteruskan ke Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat. 

Namun lagi-lagi nama As tak tercantum di daftar penerima santunan tahap kedua.

"Pembagian hari Rabu kemarin As datang kepada saya, ia bertanya bu apakah nama saya ada dalam daftar, saya menjawab maaf namanya tidak ada," kata Ani.

 Jumlah penerima manfaat dari pemerintah di RT 15 hanya sejumlah 17 KK. Nama AS tidak ada dalam daftar penerima. 

"Pada hari Kamis bilangnya dia ke kantor Lurah, mungkin di kelurahan jawabannya kurang memuaskan As sehingga dia pergi ke Rumah Singgah Taman Pelangi," katanya.

Pantauan media, As tinggal dengan orang tuanya. Rumah yang ditinggali merupakn rumah lantai 2. 

Di lantai dasar terlihat toko kelontongan menjual kebutuhan hari-hari. 

Berikut kronologi sebelum kejadian 

1. Pendaftaran pertama bantuan sembako pada 11 April, AS masih satu KK dengan ibunya, sehingga dia tidak bisa menerima bantuan. 

2. AS berinisiatif membuat KK sendiri, pada tanggal 24 April KK nya telah jadi. 

3. AS menyerahkan KK nya kepada ketua RT, namun pendaftaran penerima bantuan telah di tutup.

4. Tahap kedua pembagian sembako, ketua RT memasukan nama AS dalam daftar penerimaan dan menyetor ke Kelurahan dengan jumlah 18 KK.

5. Setelah pihak RT menerima daftar nama-nama dari Kelurahan yang akan menerima bantuan, nama AS tidak ada dalam daftar.

6. As merasa kecewa. Kemudian menyambangi kantor lurah. Lalu ke Rumah Singgah Taman Pelangi 




TINGGALKAN KOMENTAR