Wawali AH Setuju Penyediaan Ambulans Laut; Diperuntukkan Wisatawan dan Warga di Perairan
Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris menyetujui usulan dewan agar menyediakan fasilitas ambulans laut.BONTANG- Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris merespons usulan Anggota DPRD Winardi untuk penyediaan ambulans laut.
Kepada Klik Kaltim, pria yang acap disapa AH ini mengaku sudah mengusulkan transportasi itu ke APBD. Dirinya berjanji akan ditunaikan dalam waktu dekat.
Insiden kematian wisatawan di Pulau Beras Basah menjadi atensi dari Pemkot Bontang untuk menyiapkan sarana pelayanan kesehatan.
Rencananya, ambulans ini akan dipakai untuk fasilitas wisatawan saat kondisi darurat di hari-hari tertentu pun juga digunakan untuk warga di atas air, seperti Selangan, Tihi-Tihi, Malahing, dan Gusung.
Rencana ini menyambut geliat perputaran ekonomi yang semakin berkembang.
Di masa kepemimpinan Wali Kota Neni Moerniaeni dan Wakil Agus Haris berfikir ekstra mempersiapkan Bontang sebagai daerah wisata pasca aktivitas industri. Terlebih rencana ini juga akan didiskusikan lebih lanjut ke Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni.
"Ini komitmen saya dengan Bunda Neni yang terus akan meningkatkan perputaran ekonomi Bontang," pungkasnya.
"Itu janji kami bersama Bunda Neni. Insyaallah akan diwujudkan dalam waktu dekat. Kalau tidak bisa di APBD Perubahan 2025. Akan masuk daftar prioritas di 2026," ucap Agus Haris kepada awak media Senin (30/6/2025).
Disinggung alokasi anggaran. AH masih menunggu laporan dari tim anggaran untuk pengadaan fasilitas ini.
"Kalau anggaran nanti dilihat. Terpenting dipenuhi fasilitas nya. Nanti kami cek lokasi Beras Basah juga untuk melihat fasilitas apa yang dibutuhkan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, diduga mengalami serangan jantung, perempuan paruh baya meninggal saat liburan di Pulau Beras Basah, Bontang, Sabtu (28/06/2025).
Kepala Pelaksana BPBD Bontang Usman, melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Eko Mashudi, mengatakan korban Sri Wahyuningsih (63). Dia tercatat sebagai warga Balikpapan.
Kejadian bermula saat Sri menaiki banana boat bersama keluarganya. Tiba-tiba, tali banana boat yang ditarik kapal putus.
Sri dan pengunjung yang menaiki banana boat kemudian dievakuasi ke atas kapal. Saat itu korban sudah mengeluh sesak nafas.
“Korban sempat di RJP (Resusitasi Jantung Paru) oleh anak kandung dan sempat ada respons,” ucapnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
