Perjuangkan Mahasiswa Unijaya Bisa Wisuda; Wali Kota Neni Jajaki Komunikasi UMKT dan Untag Samarinda

BONTANG-  Polemik masalah di Universitas Trunajaya (Unijaya) turut mendapat atensi dari Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni. Orang nomor satu di Bontang ini mengaku tengah menjalin komunikasi dengan 2 kampus swasta untuk mengatasi persoalan di Unijaya.  

Kampus Unijaya mendapat sanksi dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, Teknologi Republik Indonesia (Kemendiktisaintek) tak bisa melakukan yudisium dan wisuda bagi mahasiswa mereka karena masalah administrasi. 

Dari masalah ini, Wali Kota Neni mulai menjajaki komunikasi dengan 2 kampus swasta yakni Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) dan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Samarinda agar mereka memfasiltiasi para mahasiswa Unijaya bisa diwisuda. 

Sembari dengan itu, pihaknya tengah mengumpulkan data para mahasiswa akhir untuk dicocokan dengan Kemendiktisaintek. Bagian Kesra Sekretariat Daerah dan Inspektorat tengah menindaklanjuti data tersebut ke kementerian. 

"Kami sedang berjuang membantu. Semua data yang dimiliki yayasan Trunajaya sudah dikirim. Tapi belum direspon Kemendiktisaintek, makanya saya minta Inspektorat dan Kesra saya minta berkoordinasi. Kasihan mahasiswa ini," ucap Neni kepada Klik Kaltim, Rabu (16/4/2025). 

Rencananya, apabila upaya ini berhasil para calon sarjana bisa mengikuti yudisium dan wisuda di kampus tersebut. Tetapi dengan syarat yang telah ditetapkan oleh kampus masing-masing. 
 
"Saya akan komukasi juga ke rektornya. Ini sedang atur waktu. Semoga bisa mereka pindah yudisium dan wisuda di sana. Kasian kan mereka warga Bontang," tuturnya. 

Para mahasiswa juga harus siap menerima syarat apapun ke kedua tujuan Universitas untuk menjalankan wisuda. Seperti administrasi rekapan absen dari semester 1 hinga akhir. 

Atau bahkan di minta untuk ujian terbuka kembali di tempat baru. "Harus disiapkan berkas apapun yang diminta. Semoga bisa tolong doanya," pungkasnya.