Pemkot Bontang Beli Mobil Baru, Dosen Unmul: Ibarat Menari di Tengah Penderitaan Warga

KLIKKALTIM.COM - Pengadaan mobil dinas di lingkungan Pemkot Bontang mendapat catatan dari akademisi. Dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman Herdiansyah Hamzah menilai, pembelian mobil dinas di tengah pandemi tidak etis dilakukan pemerintah.

Kendati tak melanggar aturan apapun. Namun, secara etik sikap pemerintah dinilai abai terhadap kondisi masyarakat saat ini.

"Tapi secara etis, kebijakan itu sangat tidak patut, mengingat kondisi pandemi covid-19 telah membuat kondisi ekonomi masyarakat serba sulit," ujar pria yang akrab disapa Castro ini saat dikonfirmasi, Selasa (8/12/2020).

Castro menjelaskan, pengadaan mobil dinas harusnya bisa ditunda. Sebab, saat ini masih banyak agenda prioritas yang perlu dilakukan pemerintah. Menurutnya, saat ini pemerintah kehilangan sense of crisis atau kepekaan dengan kondisi terkini.

Alih-alih memprioritaskan penanggulangan akibat Covid-19 pemerintah justru memborong mobil dinas dalam jumlah fantastis.

baca juga https://klikkaltim.com/category/bontang/tahun-ini-pemkot-bontang-belanja-rp-36-miliar-untuk-mobil-kerja-baru

"Pengadaan mobil dinas itu tentu saja bukan prioritas, apalagi dengan jumlah dan biaya yang tidak sedikit," tandasnya.

Mestinya prioritas utama sekarang, termasuk alokasi dan peruntukkan anggaran, harus benar-benar diarahkan kepada program yang berkaitan dengan kepentingan kolektif publik, khususnya dalam rangka penangangan pandemi Covid-19.

"(Saat ini) pemerintah ibarat menari di tengah penderitaan masyarakat yang secara ekonomi terpuruk akibat terdampak pandemi Covid-19," pungkas dia. (*)