•   02 May 2024 -

Lock Down Akhir Pekan Dinilai Keliru, Bikin Usaha Kecil Babak Belur

Bontang - Redaksi
05 Februari 2021
Lock Down Akhir Pekan Dinilai Keliru, Bikin Usaha Kecil Babak Belur Suasana pelaksanaan Kaltim Silent hari pertama di Kota Bontang. Kondisi di persimpangan 4 Bontang Baru tampak lengang.

KLIKKALTIM.COM - Kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat Bontang di akhir pekan atau lock down dinilai keliru oleh pelaku usaha mikro.

Seharusnya pemerintah mencari solusi terbaik dalam penanganan pandemi Covid-19 bukan menyebabkan persoalan baru.

M Fadlan, pengelola kedai kopi di jalan DI Padjaitan mengaku khawatir kebijakan Kaltim senyap bakal menimbulkan masalah pengangguran.

Ditempatnya bekerja ada 11 karyawan yang bergantung dari pendapatan harian kedai. Penghentian operasi tentu bisa berimbas fatal bagi usahanya.

"Bayangin saja kalau kami harus merugi sehari Rp 3 juta. Dua hari yah Rp 6 juta, minus dong. Terus gaji karyawan gimana," tandasnya.

Anggota komunitas Kopinicus Bontang ini menyebutkan ada 52 kedai coffe shop yang ada di Bontang.

Mereka megap-megap menghadapi pembatasan kegiatan akhir-akhir ini. Bahkan, tak sedikit sudah gulung tikar akibat merugi.

Padahal tak sedikit pekerja di tiap kedai. Pun sebagian sudah 'merampingkan' karyawanya demi bertahan. Walaupun terseok-seok.

"Ini PPKM saja belum selesai. Ada lagi kebijakan Kaltim Silent. Babak belur kemarin saja belum sembuh, ditambah lagi" ungkapnya.

Senada, Ficky pemilik kedai kopi di Jalan Pattimura. Menurutnya, pemerintah justru memperkeruh kondisi usaha mikro.

Alih-alih memberi stimulan bagi pelaku usaha mikro justru sebaliknya.

Pemerintah dinilai salah alamat. Kebijakan lock down akhir pekan hanya berimbas ke pelaku usaha mikro. Yang notabene paling tinggi menyerap tenaga kerja di Bontang.

"Coba deh kebijakan yang diambil itu solutif. Kita dukung pemberantasan Covid-19. Tapi bukan dengan cara  dimatikan usaha kita," tandasnya.




TINGGALKAN KOMENTAR