Alasan Tes Psikologi, Polantas Ingin Pastikan Pemohon SIM Sehat Mental

KLIKKALTIM.COM - Polantas Bontang menjelaskan alasan wajib tes psikologi untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.

Kasat Lantas Polres Bontang AKP Imam Syafii menjelaskan, psikotes dibutuhkan untuk melihat kesiapan mental dari pemohon SIM.

Angka kecelakaan lalin di Bontang menurut catatan Polres alami peningkatan.

Banyak kecelakaan terjadi akibat kelalaian dari si pengendara. Seperti melanggar rambu lalin hingga bermain ponsel saat berkendara.

"Untuk kesehatan jasmani perlu hasil pemeriksaan dari dokter, sementara kesehatan rohani dari psikolog," ujar Kasat Imam kepada wartawan, Senin (4/1/2021).

Lebih lanjut, Polres Bontang telah mensosialisasikan kebijakan penerapan kembali psikotes SIM untuk setiap pemohon.

Pemberlakuan uji psikologi tersebut merupakan manifestasi dari sejumlah peraturan perundang-undangan yang mengatur soal berlalu lintas.

Ketentuan tersebut tertuang di Pasal 81 UU No 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Diatur juga dalam pasal 34, 36 dan 37 Peraturan Kapolri No 9 tahun 2012 tentang SIM.

"Per hari ini kembali diberlakukan, sejak pagi sudah ada sekira 80 pemohon yang mengurus SIM," ujarnya saat ditemui di Kantornya, Senin (04/01/2021).

Tes psikologi dilakukan untuk mengetahui kondisi pemohon, terlebih untuk pengurusan SIM harus melewati prosedur tes kesehatan baik secara jasmani maupun rohani.

Adapun tren kecelakaan lalu lintas pada tahun 2020 lalu meningkat hingga 40 persen, atau setara 56 kasus. Ada penambahan 16 kasus dari tahun 2019, yang sebelumnya hanya 40 kasus.

Diketahui, biasa tes psikologi Rp 50 sampai Rp 100 ribu. Di Bontang ada tiga lokasi yang membuka layanan psikotes SIM, diantaranya Arka Trans Psikilogi, Tanjung Pura, dan PT RHYS di Bontang Utara. Tiga tempat sengaja dipilih, agar pemohon tidak bergerombol di satu lokasi saja.