Kiprah Welder Bontang yang Diakui Dunia

KLIKKALTIM.COM - Profesi welder di Kota Bontang  diakui Internasional karena memiliki kemampuan yang baik dalam bekerja. 

Sejak 2002 silam Supriyadi ini sudah menjajahi profesi sebagai welder. Dalam bekerja banyak ancaman dan resiko saat bergelut dengan alat pengelasan khusus area industri. 

Bersama dengan rekan-rekan seprofesi, dirinya mencoba untuk menawarkan keahliannya di perusahaan internasional saat 2011 di Papua Niugini. 

Proses seleksi panjang dilewati. Pasalnya, diberbagai negara pastinya punya keahlian lebih. Namun, dengan ketekunan dan kerja keras kontrak kerja bersama dengan perusahaan asing asal Prancis berhasil didapat. 

"Dari perusahaan asing saya dapat gaji besar. Sampai 5.000 dolar Amerika Serikat. Jadi jangan dipandang remeh para pekerja welder Kota Bontang," kata Supriyadi saat dikonfirmasi Klik Kaltim, Kamis (26/5/2022). 

Pria berumur 39 tahun ini juga menjelaskan welder asal Bontang juga ada yang berkarir di Qatar, Eropa, dan Afrika. Selain dirinya, saat mendapat kontrak pun selalu mengajak 10 orang agar bekerja bersama. 

Bahkan, untuk mengakomodir sesama pekerja welder. Dibentuk juga Ikatan Welder Bontang (IWB) yang dimana diisi oleh orang-orang handal dan bersertifikasi. 

Yang melatar belakangi munculnya IWB berdasarkan keresahan profesi agar perusahaan industri yang ada di Bontang bisa memberdayakan pekerja lokal. 

Pendiri saat itu juga dipelopori orang tua Supriyadi, Jerry, dan senior-senior terdahulu. 

Mantan ketua IWB periode 2014-2017 ini mencatat setidaknya ada 500 anggota yang siap bersaing dan membantu pembangunan industri. 

Untuk mendapat sertifikasi ahli tidak murah. Setidaknya membutuhkan biaya senilai Rp 25 juta dan langsung dikeluarkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk industri geotermal, sertifikasi dinas tenaga kerja (disnaker) untuk petrokimia, dan sertifikasi migas untuk migas. 

Para welder umumnya memulai karir menjadi helper atau asisten welder. Di Bontang, gaji awal mereka Rp 2,4 juta sebulan. Meningkat menjadi welder, gajinya Rp 3,2 juta-Rp 4,7 juta, tergantung dari tingkat keahliannya

"Jadi saya tidak sepakat kalau tenaga kerja khusus lokal dipandang sebelah mata atau dianggap tidak mampu," sambungnya. 

Mulai 2017 Supriyadi bersama dengan 10 rekannya juga di kontrak perusahaan asal Australia hingga saat ini. Tahapan seleksi dirinya dan rekan mampu menyingkirkan sesama profesi. Mulai dari Thailand, Jerman, Colombia, Philipina, dan bahkan Indonesia. 

Tahapan seleksi dimulai dari kecakapan bahasa Inggris, kondisi kesehatan, kecekatan bekerja, dan jam terbang. 

"Ini saya masih berkontrak di Perusahaan Australia. Sampai saat ini baru PT Badak yang berkolaborasi soal sertifikasinya," ucapnya. 

Dengan harga pembayaran gaji yang tinggi tentu sesuai resiko yang dialami. Kebanyakan perusahaan di Bontang khususnya menjadi rekanan yang mengerjakan proyek industri memilih pekerja dari luar. 

Bagaimana tidak, mereka beralasan kalau pekerja lokal mematok harga yang begitu tinggi. Padahal, untuk menjadi ahli welder proses panjang sudah dilewati dengan berbagai garansi yang diberikan. 

"Itu hanya menjadi alasan perusahaan saja yang berdalih kalau welder Bontang mahal. Padahal kan sesuai dengan resiko kerja," pungkasnya.