Kasus Covid-19 di Bontang Kian Mengkhawatirkan

KLIKKALTIM.COM – Jumlah kasus positif Covid-19  di Kota Bontang kian mengkhawatirkan. Dari data Satgas COVID-19 Kota Bontang, Per tanggal, 14 Oktober jumlah kasus sudah mencapai 772 kasus.

Periode Agustus sampai medio Oktober ini lonjakan kasus meningkat hampir 300 persen (297 persen-red). Awal Agustus kemarin, jumlah kasus masih 26 saja, dengan jumlah kematian 1 orang atau setara 0,04 persen.  

Hasil analisis KLIKKALTIM, kasus mulai melonjak memasuki Agustus akibat klaster dari Pupuk Kaltim.

Melonjak dari Kluster Pupuk Kaltim

Skrining massal PKT membuat kasus meningkat menjadi 226 kasus di pekan ketiga Agustus silam. PKT menjadi Kluster terbesar kala itu- hingga dinyatakan sembuh total 3 bulan kemudian-.

Jumlah kematian akibat virus Sars-Cov-2 kembali meningkat memasuki September kemarin. Per 22 September jumlah pasien yang meninggal akibat Covid menjadi 7 orang.

Pada periode ini terjadi penambahan jumlah kasus dalam kluster Gunung Telihan dan penambahan pada kluster keluarga sehingga angka kematian total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pun terus meningkat.

Memasuki Oktober, kasus kian menjadi-jadi. Per Rabu, (14/10) kemarin kasus jumlah kasus telah mencapai 772 kasus atau meningkat hamper 300 persen. Sedangkan, korban yang meninggal 19 orang atau setara 2,4 persen.

Tingkat Kesembuhan Rendah

Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Bontang baru mencapai 65 persen. Presentase itu masih rendah ketimbang daerah terparah di Kaltim sekalipun, Balikpapan dan Samarinda.

Tingkat kesembuhan di Kalimantan Timur per 15 Oktober sekitar 71 persen. Sedangkan Kota Balikpapan mencapai 75,2 persen dan Samarinda tingkat kesembuhannya 74,3 persen.

Angka Kematian

Angka kematian per Oktober 2020 di Bontang sudah mencapi 2,4 persen atau 19 orang. Apabila jumlah penduduk Bontang saat ini 183 ribu jiwa, artinya setiap 9 ribu orang ada 1 pasien yang meninggal akibat Covid-19.

Pun demikian, tingkat kematian akibat Covid-19 Bontang masih lebih rendah dengan tingkat kematian di Kaltim 3,83 persen.

Kondisi kematian terkini Samarinda sudah mencapai 4,01 persen. Balikpapan bahkan mencapai 5,87 persen melebihi presentase kematian di skala nasional.