•   02 May 2024 -

BW : Harusnya Minyak Goreng Murah karena Pabriknya di Bontang

Bontang - M Rifki
22 Desember 2021
BW : Harusnya Minyak Goreng Murah karena Pabriknya di Bontang Anggota DPRD Bontang Bakhtiar Wakkang/Klik Kaltim.

KLIKKALTIM.COM - Anggota DPRD Bontang Bakhtiar Wakkang mengaku heran harga minyak goreng di pasaran mahal. Padahal industri pengolahan minyak kelapa sawit ada di Bontang Lestari.

Menurut politisi Nasional Demokrat (Nasdem) ini seharusnya kehadiran pabrik minyak goreng di Bontang berdampak dengan harga yang terjangkau. 

Alasannya, karena biaya distribusi jauh lebih hemat sebab hanya dalam 1 wilayah. Di samping itu, sudah sewajarnya masyarakat mendapat prioritas karena berdampingan dengan industri. 

Pria yang akrab disapa BW ini mengatakan, pemerintah bisa minta agar PT Energi Unggul Persada memberikan sedikit produksinya untuk pelaku UMKM. 

Klik Juga : Basri Setuju Dirikan Usaha Mikro Pengemasan Minyak Goreng di Bontang

Minyak nantinya akan dikemas oleh para pelaku usaha lokal, kemudian dipasarkan ke masyarakat. 

"Tidak perlu banyak, misalnya perusahan bisa berikan 10 persen dan diberikan gratis kepada masyarakat sekitar. 

Klik Juga : Cabai Rawit Makin Pedas, Harga Minyak Goreng Masih Melejit

Dengan skema itu, lanjut BW, ada manfaat ganda yang diterima yakni ketersediaan stok aman sehingga harga tetap terjangkau. Kemudian, mendorong penciptaan lapangan usaha baru bagi tenaga kerja. 

"Jauh-jauh hari sebelum minyak naik harganya saya sudah berikan pendapat saya dalam rapat Paripurna. Namun, nyatanya saat ini harga sudah naik dan masyarakat semakin tercekik," katanya. 

Sisakan Jalan Rusak 

Selama ini kontribusi paling 'besar' yang dirasakan oleh masyarakat hanya jalan rusak parah dari aktivitas industri di Bontang Lestari. 

Klik Juga : Protes Jalan Bontang Lestari Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang

Perusahaan harusnya bisa berkontribusi nyata untuk kemajuan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat setempat. 

"Mereka produksi dan hasilnya di expor. Sedangkan masyarakat hanya nikmati jalanan rusak," ujarnya. 

Belum Bisa Sekarang 

 Asisten Manager External Relations, PT EUP Bontang, Jayadi, mengaku saat ini belum bisa melakukan pemberian hasil produksi minyak curah itu kepada masyarakat. 

Karena, saat ini pihak PT EUP memiliki kontrak dengan pihak yang memfasilitasi pembangunan alat pabrik. Akhirnya, semua produksi harus di ekspor secara keseluruhan. 

Untuk itu, PT EUP saat ini belum melayani penjualan secara lokal. "Khusus menyalurkan pembelian minyak curah untuk UMKM masih belum bisa saat ini," kata Jayadi. 

Apalagi, memberikan dengan secara gratis. Karena, PT EUP masih belum bisa mengalokasikan dana CSR lantaran belum membukukan laba. 

"Untuk diberikan secara gratis masih beluk bisa. Karena, berdasarkan aturan perusahaan belum menerima banyak keuntungan," tuturnya.

Dikatakan Jayadi, produksi EUP masih berada di angka 10 persen dari rencana yang akan dibangun di Kota Bontang. Kapasitas produksi PT EUP mencapai 3000 metrik ton per hari. 

"Mungkin ke depan, solusi itu bisa dilakukan. Namun, harus bersabar, karena proses pembangunan masih terus berjalan," pungkasnya.




TINGGALKAN KOMENTAR