•   20 May 2024 -

Belum Ada Hasil, Bakhtiar Pertanyakan Hasil Rapat Pemkot & Perusahaan ke Bali

Bontang - M Rifki
21 Februari 2022
Belum Ada Hasil, Bakhtiar Pertanyakan Hasil Rapat Pemkot & Perusahaan ke Bali Bakhtiar Wakkang, Anggota Komisi II DPRD Bontang. (Saddam/Humas DPRD)


KLIKKALTIM.COM - Hasil kunjungan pejabat teras Pemkot Bontang dan perusahaan ke Bali tahun lalu dibahas Komisi II DPRD Bontang. 
Rapat dengar pendapat bersama forum Corporate Social Responsibility (CSR) dan Perbankan digelar, Senin (21/2/2022) di Lantai 3 Kantor Sekretariat DPRD Bontang. 
Di dalam rapat itu, Bakhtiar Wakkang, anggota Komisi II memimpin jalannya rapat. Ia menyinggung hasil kunjungan sejumlah pejabat ke Bali dengan Forum CSR beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Rapat Mewah Pejabat di Hotel Bintang Lima Bali

Dihadapan peserta rapat, Bakhtiar menanyakan realisasi dari rapat rombongan pejabat dengan perwakilan perusahaan di sana.
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Daerah, Agung Santoso mengatakan, hasil kunjungan ke Bali beberapa waktu lalu masih menunggu jawaban dari perusahaan. 

"Baru 13 perusahaan yang mengkonfirmasi kesiapan untuk melaporkan program CSR mereka ke kami," ujar Agung menjawab pertanyaan pimpinan rapat
Perusahaan dijadwalkan, kata Agung, akan melaporkan program CSR mereka ke pemerintah dalam waktu dekat ini. 

Adapun ke-13 perusahaan itu diantaranya PT Kaltim Industrial Estate (KIE), PT Kaltim Metanol Industri (KMI), Graha Mandala Sakti, PT Black Bear, PT Kaltim Nitrat Industri, PT Kaltim Daya Mandiri, PT Kaltim Parna Industri, PT Pama, Pertamina Gas, Indominco Mandiri, PLN, PT Graha Power Kaltim, dan Pupuk Kaltim.

"Seharusnya ada pertemuan lanjutan, namun karena covid disepakati akan via daring," ungkap Agung. 

Program yang akan disampaikan nanti merupakan rencana kerja dilaksanakan tahun ini. 
Adapun program yang bakal bersinergi dengan perusahaan yakni sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) seperti penanggulangan banjir, pengembangan pariwisata dan UMKM, serta penanganan Covid-19, pengangguran hingga kemiskinan.




TINGGALKAN KOMENTAR