Banyak Orang Tua Minta 'Bantu' Loloskan Masuk Sekolah; AH Minta Disdikbud Hapus Jalur Titipan

BONTANG- Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang menghapus celah 'titipan pejabat' dalam Sistem Penerimaan Siswa Baru (SPMB). 

Pria yang akrab disapa AH ini mengaku kewalahan mendapat permohonan orang tua murid yang ingin mendaftarkan anaknya di sekolah tertentu. 

Dari pengalaman ini, ia meminta agar Disdikbud mengevaluasi mekanisme penerimaan siswa baru agar sesuai aturan. Di samping itu, politisi Partai Gerindra ini juga melarang kuota khusus bagi pejabat atau oknum-oknum tertentu. 

"Saya terima terus wali murid minta tolong. Jadi kalau begini terus bgaimana mau sistemnya baik. Jadi akan dievaluasi," ucap Agus Haris kepada Klik Kaltim. 

Agus Haris tidak berkeinginan budaya titipan 'orang dalam ini' terus dipertahankan. Biasanya penerimaan jalur Afirmasi serta perpindahan tugas orang tua menjadi cela pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengakomodasi permintaan para pejabat. 

Nantinya Disdikbud Bontang juga diminta untuk menyeragamkan fasilitas di setiap sekolah. Agar para orang tua tidak lagi pilih-pilih sekolah yang diinginkan. Dengan memanfaatkan program penerimaan zonasi tersebut. 

"Ini ada yang orang tuanya mau di SMP Negeri 1. Padahal rumahnya di Loktuan kan dekat di SMP 5. Hanya persoalan gengsi saja. Ini yang musti diperhatikan," sambungnya.  

Lebih jauh, AH menyampaikan dampak yang paling fatal saat tetap mempertahankan orang dalam ialah mengugurkan harapan anak untuk bersekolah sesuai jalur yang dituju. 

Evaluasi Disdikbud juga harus menyeluruh. Dengan memperbaiki semua kualitas sekolah. Agar tidak ada lagi ketimpangan permintaan sekolah dari oknum. 

"Harusnya semua sekolah kualitasnya sama. Kami akan pelototi ini. Agar sistem pendidikan di Bontang baik," pungkasnya.