•   14 May 2024 -

Banjir Pesanan, Tas Boba Produk Bontang Tembus Pasar Nasional

Bontang - M Rifki
29 Oktober 2022
Banjir Pesanan, Tas Boba Produk Bontang Tembus Pasar Nasional Hasil karya kelompok UMKM Bontang Baru (Boba) yang kini mulai kebanjiran orderan/Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM- Hasil karya warga Bontang mulai masif diminati pelanggan lintas daerah. 

Kelompok UMKM Bontang Baru mulai kebanjiran pesanan dari pasar nasional. 

Teranyar mereka mendapatkan pesanan sebanyak 200 biji tas yang diproduksi sendiri di Kota Bontang untuk Provinsi Papua. 

Lurah Bontang Baru Rully Rully Adi Putra mengatakan, market pemasaran saat ini memang masih diseputaran pemerintahan. 

Baik itu untuk gelaran acara mulai dari menyambut tamu hingga event nasional seperti APEKSI Regional Kaltim beberapa waktu lalu. 

"Untuk Papua kami mendapat pesanan dari PT PKT. Sudah Kamis lalu dikirim 200 biji. 100 diantaranya tas punggung dan 100 lagi hand bag," kata Ruly kepada Klik Kaltim, Minggu (30/10/2022). 

Pengerjaan memakan waktu selama dua minggu. Dikerjakan oleh 6 orang profesional masyarakat yang tergabung dalam Boba Manajemen. 

Klik Juga : Wawali Najirah Resmikan Pujasera NPK Pelangi, Apresiasi Tanggung Jawab PKT

Rencananya, akan ada lagi pembuatan tas untuk cindera mata peserta pelatihan Kementerian Ketenagakerjaan yang berada di Ibu Kota Negara Baru Penajam Paser Utara sebanyak 200 biji. 

"Alhamdulillah kita terus kebanjiran pesanan dari berbagai daerah. Semoga bisa berkembang lebih pesat," sambungnya. 

Awal mula ide ini muncul di Desember 2021 silam. Lurah Bontang Baru mencanangkan sebuah gagasan untuk memproduksi tas yang dibuat oleh masyarakat lokal. 

Buah pemikirannya akhirnya mulai terealisasi berkat bantuan Pemkot Bontang dengan membuat pelatihan produksi tas di 2022.

Peserta awalnya diikuti oleh 20an masyarakat yang berlatih membuat tas mulai dari desain hingga jadi. Mereka dilatih oleh instruktur dari pulau Jawa. 

Dengan ketekunan dan dukungan Pemkot Bontang masyarakat setempat akhirnya mendapatkan ilmu dan bisa memproduksi tas lokal. 

"Tidak mudah memang mengembangkan minat pembuatan tas lokal. Tetapi dengan kolaborasi akhirnya program itu bisa berjalan," sambungnya. 

Ditopang Marketing Pemkot 

Pengembangan produk lokal memang didominasi oleh market instansi Pemkot Bontang. Instruksi Wali Kota Basri Rase, dan Wakil Wali Kota Najirah memang yang membuat produk lokal tetap eksis. 

Kebanyakan pesanan juga dari peran serta kepala daerah. Bagaimana tidak setiap agenda lintas daerah yang diadakan di Bontang selalu menggunakan Boba Manajemen sebagai penyedia cindera mata bagi tamu undangan. 

"Peran kepala daerah saat ini penting. Mereka lah yang membuka pasar atau market hingga bisa diterima oleh daerah-daerah yang berkunjung di Bontang," ucap Rully. 

Meski saat ini tim pengrajin Boba Manajemen berkurang tetapi, tidak menyulutkan semangat mereka terus memproduksi tas kebanggaan Kota Bontang. 

Setiap hari misalnya pengrajin bisa menghasilkan 60 tas dari total 6 pekerja. Kendati demikian, sistem bagi hasil masih dilakukan setiap order. 

Kendala yang dihadapi pengrajin masih kekurangan alat untuk pembuatan tas. Karena, saat ini alat yang digunakan dimiliki oleh LPK dengan sistem kerja sama.

Selain itu, mahalnya biaya pengiriman bahan baku juga menjadi PR bagi pengrajin. Boba Manajemen juga membuka layanan custom untuk pemesan. Dimana setiap desain disesuaikan dengan selera pembeli. 

"Untuk varian harga mulai dari Rp 55 ribu hingga Rp 300 ribu. Semua bisa di custom sesuai desain masing-masing. Desain model, produksi, dan pemasaran dilakukan masif untuk menarik pembeli," terangnya. 

Tidak hanya produksi tas saja. Boba Manajemen juga mengembangkan unit usahanya ke baju dan makanan ringan. Diharapkan dengan berkembangnya usaha bisa meningkatkan roda perekonomian masyarakat Bontang. 

"Yang terpenting adalah pemberdayaan. Dimana ada kemauan maju pasti ada jalannya," pungkasnya.




TINGGALKAN KOMENTAR