•   26 April 2024 -

Warga Berdesakan, Pembagian Sembako di Rumah Gubernur Kaltim Dibubarkan Polisi

Samarinda - Redaksi
23 April 2020
Warga Berdesakan, Pembagian Sembako di Rumah Gubernur Kaltim Dibubarkan Polisi Warga berebut sembako dari Gubernur Kaltim

KLIKKALTIM.com -- Ribuan warga yang berjejal antre sembako di rumah pribadi Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor, di Jalan Adipura, Samarinda, siang ini dibubarkan polisi. Warga yang belum dapat sembako pun kecewa.

Polisi yang menggunakan pengeras suara meminta masyarakat meninggalkan lokasi. Apalagi jatah sembako sisa sedikit, di banding ribuan orang yang antre dan bergantian berdesakan.

"Sembako sisa 30 saja. Yang dempetan antre tidak akan dapat. Yang ada nanti pingsan. Jadi mohon pulang saja. Situasi corona, sama-sama jaga kesehatan," kata Kapolsek Sungai Kunjang Kompol IKG Suardana di lokasi, Kamis (23/4).

Kepala Satpol PP Kaltim Gede Yusa yang juga bersama personelnya mengawal pembagian sembako, tidak menyangka massa berjubel antre 1.000 paket sembako.

"Pembagian jelas, aturan jarak 2 meter. Kita dari awal koordinasi (berbagai pihak), dan memegang protokol kesehatan. Ya (tidak menyangka massa berjubel). Kita maklumi saja ini," kata Yusa.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman sekira pukul 14.45 WITA tiba di lokasi. Dia sempat terdiam, melihat massa yang berjubel. Peringatan terus menerus dilakukan dari pengeras suara, membuat massa beranjak membubarkan diri.

"Ada salah pengertian dari masyarakat. Sembako habis, ternyata masyarakat belum bubar. Yang namanya pembagian sembako, ada antusias masyarakat. Kepolisian mengamankan. Ya! Kita bubarkan segera," tegas Arif.

Ditemui usai bubaran massa, istri Gubernur Isran Noor, Noorbaiti, pun angkat suara. "Iya ini sudah tradisi. Cuma sedikit saja 1.600 paket. Masyarakat yang datang lebih dari itu, maaf yang tidak dapat. Cuma ini kemampuan Pak Gubernur untuk berbagi kepada masyarakat," demikian Noorbaiti.

Hingga pukul 15.15 WITA, warga berangsur meninggalkan rumah Isran Noor. Warga yang ikut antre, termasuk driver ojek online, anak-anak, hingga difabel, terpaksa gigit jari. Bahkan ada warga yang kehilangan dompet saat antre.

 

Sumber : merdeka.com




TINGGALKAN KOMENTAR