•   27 April 2024 -

Persaingan Kursi Ketua MPR: Rekonsiliasi vs Proporsionalitas

Nasional -
03 Oktober 2019
Persaingan Kursi Ketua MPR: Rekonsiliasi vs Proporsionalitas Perebutan kursi ketua MPR 2019-2024 mengerucut pada persaingan antara Gerindra dan Golkar(CNN Indonesia/Andry Novelino)

KLIKKALTIM -- Perebutan kursi ketua MPR 2019-2024 mengerucut pada persaingan antara Partai Golkar dan Partai Gerindra. Kedua partai sama-sama ngotot.

Sebenarnya, partai-partai lain juga sudah menyiapkan nama untuk dicalonkan sebagai pimpinan MPR. Misalnya, PDI-Perjuangan yang menyiapkan Ahmad Basarah, PAN menyiapkan Zulkifli Hasan, dan PKS menyiapkan nama Hidayat Nur Wahid.

Gerindra sendiri mengusung Ahmad Muzani. Sementara Golkar yang mencalonkan Bambang Soesatyo alias Bamsoet.

Kemudian, Partai NasDem bakal menyodorkan nama Lestari Moerdijat, dan PPP mencalonkan Arsul Sani. Ada pun Partai Demokrat dan PKB masih belum mengerucutkan nama tertentu.

Meski sejumlah partai sudah menyodorkan nama, hanya Partai Gerindra dan Partai Golkar yang tampak bertarung di ruang publik untuk meraih kursi Ketua MPR.

Mulanya, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan pihaknya berharap Golkar dan Bamsoet legawa memberikan kursi Ketua MPR.

"Nanti mudah-mudahan Bamsoet mengalah untuk konsensus, ya wis Gerindra saja," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10).

Muzani juga mengklaim telah mendapatkan dukungan dari sejumlah fraksi lain.

Ketua Fraksi Gerindra di MPR Riza Patria menyampaikan akan ada kesimbangan politik bila Muzani terpilih menjadi Ketua MPR; Ketua DPR diisi PDIP, Ketua MPR diisi oleh Gerindra. Dua partai itu bersaing dan berseberangan kubu di Pilpres 2019. Menurut dia, formasi tersebut ideal dalam pimpinan DPR dan MPR selanjutnya.

Riza juga menyebut hal itu merupakan titik awal yang baik dalam mewujudkan rekonsiliasi nasional.

"Muzani untuk menggambarkan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa pasca Pilpres yang banyak menguras energi lahir dan batin, kini telah tiba masa di mana semua pihak membina kolaborasi politik tanpa meninggalkan checks and balances," ujar Riza.

Merespons Gerindra, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyebut kursi ketua MPR adalah hak Golkar yang memperoleh suara kedua terbanyak pada Pemilu 2019.

Menurutnya, kursi Ketua MPR harus menerapkan asas proporsionalitas. Dia tidak sepakat jika pimpinan parlemen harus mewakili kubu oposisi dan koalisi pemenang Pilpres 2019.

"Ini memang bukan soal keseimbangan partai. Tapi ini soal proporsionalitas di dalam menentukan siapa calon ketua MPR karena kita tahu Partai Golkar adalah partai pemenang kedua," kata Ace.

Ace menekankan bahwa Golkar tengah gencar melobi seluruh fraksi yang ada di MPR RI. Hal itu untuk memastikan agar dukungan terhadap Bamsoet makin solid dan kokoh hingga hari pemilihan Ketua MPR pada Kamis (3/10).

"NasDem kan sudah menyatakan dukungannya kepada Golkar. Dan saya kira itu sudah sangat lama. Dan kita sudah melakukan pendekatan kepada Demokrat, sedang terus melakukan pendekatan terhadap PDIP," kata Ace.

Politikus Gerindra Andre Rosiade membeberkan bahwa Bamsoet sempat mengajak seluruh sekretaris fraksi makan siang bersama. Dia mengatakan langkah Bamsoet tersebut berkaitan dengan lobi-lobi demi mendapatkan dukungan untuk menempati kursi ketua MPR.

Andre mengklaim partainya tidak mempersoalkan langkah Bamsoet tersebut. Dia hanya menegaskan bahwa Gerindra tetap mengusung Ahmad Muzani sebagai calon ketua MPR dan tidak memilih Bamsoet.

Politisi PDIP Ahmad Basarah membenarkan bahwa Bamsoet mengajak seluruh sekretaris fraksi untuk makan siang. Hanya sekretaris fraksi PKS yang tidak ikut serta.

Terpisah, sekretaris fraksi NasDem di MPR, Syarif Abdullah Alkadrie juga mengatakan hal serupa. Dia hadir dalam acara makan siang yang diinisiasi Bamsoet.

Dia menyebut pertemuan itu bertujuan untuk menyatukan suara agar pemilihan ketua MPR dilakukan dengan musyawarah mufakat. Dia juga menyebut sebagian pimpinan fraksi yang hadir mengapresiasi pencalonan Bambang Soesatyo. Bamsoet pun menyampaikan visi dan misi bila kelak menjadi Ketua MPR dalam pertemuan tersebut.

Ketua Fraksi Golkar di MPR Zainudin Amali lalu berusaha mengklarifikasi informasi yang beredar. Dia mengklaim acara makan siang bukan diinisasi oleh Bamsoet, melainkan oleh Partai Golkar.

Diakui Amali, selama makan siang berlangsung dia sempat menyampaikan soal keputusan Partai Golkar yang akan mengajukan calon Ketua MPR. Calon tersebut yakni Bambang Soesatyo.

"Saya sebagai Ketua Fraksi Golkar MPR menyampaikan kepada teman-teman fraksi lain bahwa keputusan DPP kami DPP Partai Golkar akan mau mengajukan calon ketua MPR, yakni Pak Bambang Soesatyo," kata dia.

Proses pemilihan ketua MPR sendiri bakal dihelat pada Kamis mendatang (3/10). Ketua Fraksi PDIP di MPR Ahmad Basarah mengatakan pihaknya berharap agar proses pemilihan Ketua MPR mendatang dapat dilakukan secara musyawarah mufakat.

"Kami silakan mereka berembuk berdua (Golkar dan Gerindra), silakan musyawarah. Setelah itu baru kita akan lakukan penetapan ketua dan wakil. Prinsipnya karena jumlah pimpinan sudah 10, kita harapkan bisa bermusyawarah," kata Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (2/10).

Sumber : cnnindonesia.com




TINGGALKAN KOMENTAR