Sungai Mahakam Ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Perairan

KLIKKALTIM.com - Penetapan Pencadangan kawasan konservasi perairan habitat Pesut Mahakam telah resmi ditandatangani Bupati Kutai Kartanegara Edy Damansyah.

Inisiatif penetapan kawasan konservasi perairan (KKP) bertujuan untuk perlindungan sumber daya perikanan dengan membangun komitmen untuk pelestarian Pesut Mahakam serta menopang mata pencaharian masyarakat nelayan setempat.

Kawasan KKP merupakan Kawasan konservasi perairan air tawar pertama di Indonesia dengan luasan total 43.117,22 Ha.

Terbagi menjadi beberapa zona yakni, dari 1.081,28 hektar zona Inti dengan larangan ketat kegiatan penangkapan ikan, 14,947,65 hektar zona perikanan berkelanjutan, 2,169,44 hektar hutan sempadan sungai dan 563,79 hektar vegetasi/hutan sempadan danau, serta 24.355,06 hektar zona rehabilitasi dan perlindungan (gambut dan rawa-rawa (hutan).

Upaya itu dimulai dari pihak sponsor RainForest Trust dan Tropical Forest Conservation Act  (TFCA Kalimantan).

"Dukungan serta peran aktif yang terlibat sehingga Kawasan KKP bisa terbentuk," ujar yayasan Konservasi Rare Aquatic Species Of Indonesia (RASI), Divisi Community Outrech & Advokasi, Novitasari dalam rilisnya kepada media ini.

Sementara itu, Direktur RASI, Budiono menambahkan, pihak masyarakat dan seperangkat aparat desa yang terdiri dari 27 desa dari 4 kecamatan Kabupaten Kutai kartanegara yakni Kota Bangun, Muara Muntai, Muara Wis, Muara Kaman.

Selain itu dukungan juga datang dari Pemerintahan dalam bentuk satuan kerja Tim Teknis yang terdiri dari beberapa Stakeholder khususnya Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegera selaku kordinator dalam mewujudkan kawasan KKP bisa terbentuk.

Harapan kedepanya akan ada pengelolaan Perlindungan sumber daya perikanan melalui metode penangkapan lestari dan melindungi daerah perkembangbiakan ikan diperuntukan untuk perlindungan habitat bagi mamalia langka Pesut Mahakam sebagai simbol kebanggaan Provinsi Kalimantan Timur  yang terancam punah.

"Selain itu juga dapat mendorong tumbuhnya pusat ekonomi baru berbasis pengelolaan Kawasan Konservasi yang dimanfaatkan secara berkelanjutan sebagai prioritas daerah maupun secara nasional," imbuh Budiono.