•   27 April 2024 -

Akhirnya, Pesut Mahakam Bebas Berkeliaran di Sungai Seluas 43,117 Hektare

Kutai Kartanegara -
13 Maret 2020
Akhirnya, Pesut Mahakam Bebas Berkeliaran di Sungai Seluas 43,117 Hektare Pesut mahakam yang merupakan mamalia endemik Kaltim, akhirnya memiliki pencadangan konservasi. Foto: Istimewa

KLIKKALTIM.com -- Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah, akhirnya menandatangani Keputusan Bupati tentang Pencadangan Kawasan Konservasi Perairan Habitat Pesut Mahakam dengan luasan lebih dari 43.117 hektare (Ha).

Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) adalah sejenis lumba-lumba air tawar yang hanya ada di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur dan Sungai Irrawaddy, Myanmar. Habitat mamalia air yang telah hidup ratusan tahun ini terancam punah, jika tidak ada pencadangan kawasan konservasi secara khusus.

Direktur Yayasan Konservasi RASI (Rare Aquatic Species of Indonesia) Budiono mengatakan nantinya kawasan ini terbagi dalam beberapa zona yaitu sebanyak 1.081 Ha sebagai zona inti dengan larangan ketat kegiatan penangkapan ikan. Kemudian zona perikanan berkelanjutan seluas 2.169 Ha, hutan sempadan sungai seluas 564 Ha, dan zona rehabilitasi dan perlindungan gambut dan rawa-rawa seluas 24.355 Ha.

“Kami berharap kawasan tersebut akan berkontribusi pada pengelolaan sumber daya ikan yang lebih baik dan peningkatan kualitas air dengan mempertahankan fungsi alami rawa dan hutan sempadan sungai. Alih-alih konversi besar-besaran menjadi perkebunan kelapa sawit,” tegasnya, Rabu (11/3).

Dengan penetapan Pencadangan Kawasan Konservasi Perairan Habitat Pesut Mahakam ini diharapkan, kawanan Pesut Mahakam yang biasa muncul ke permukaan air akan memiliki habitat yang lebih aman dengan lebih banyak sumber makanan.

Dengan adanya legalitas kawasan ini, penegakan hukum dapat dilakukan lebih intensif untuk perikanan yang bersifat merusak. Jika kawasan ini terjaga, maka juga akan menguntungkan nelayan.

“Jadi yang diharapkan dengan mengamankan wilayah rawa sebagai tempat pemijahan ikan akan juga meningkatkan sumber daya ikan untuk nelayan dan pesut, serta mengurangi polusi dari perkebunan di sekitar.

Budiono menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Departemen Sumber Daya Alam Kabupaten Kukar, tim teknis dan sponsor yang telah bekerja keras mewujudkan kawasan konservasi untuk Pesut Mahakam ini.

“Terima kasih kami sampaikan kepada semua sponsor yang telah mendukung kami dalam pencapaian ini. Terutama, sponsor terbaru kami TFCA Kalimantan dan RTF, yang dukungannya memungkinkan kami untuk dapat melalui proses panjang ini,” ujar Budiono.

 

Sumber : indonesiainside.id




TINGGALKAN KOMENTAR