•   26 April 2024 -

Patut Dicontoh, Anggota DPRD Bontang Ini Hibahkan Mobil Pribadi ke Panti Asuhan

Kaltim - Redaksi
26 Agustus 2021
Patut Dicontoh, Anggota DPRD Bontang Ini Hibahkan Mobil Pribadi ke Panti Asuhan Anggota DPRD Bontang, Sumaryono menghibahkan mobil pribadinya ke Panti Asuhan sekaligus Pondok Pesantren Al-Barokah.

KLIKKALTIM.com -- Kepedulian terhadap sesama oleh Anggota DPRD Bontang, Sumaryono patut ditiru. Politikus ini menghibahkan mobil pribadinya ke Panti Asuhan sekaligus Pondok Pesantren Al-Barokah di Bontang Lestari, Jumat (27/8/2021). 

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan, dalam rangka memperingati Muharram 1443 Hijriah tahun ini, partai memberikan himbauan kepada seluruh anggota dewan untuk lebih giat dalam memperjuangkan aspirasi yang menyentuh masyarakat secara langsung. Hal itu diterjemahkan Sumaryono melalui aksi amal tersebut.

"Ini salah satu aksi kami, selain wajib untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat," tutur Sumaryono. 

Bantuan yang bakal ia berikan tidak hanya itu, rencananya dalam waktu dekat ini dirinya juga bakal memberikan bantuan lain ke pondok yang sama. 

"Semoga bisa bisa bermanfaat bagi anak-anak di pondok, seperti salat Jumat dan urusan lainnya. Kedepannya ada meja 20 set meja belajar dan ranjang tempat tidur," ungkapnya.

Penanggung jawab Panti Asuhan, Sutisna mengucap syukur atas bantuan mobil yang diberikan kepada Panti Asuhan sekaligus Pondok Pesantren Al-Barokah. 

"Alhamdulillah, atas bantuannya untuk kelancaran urusan pondok ini," ucapnya.

Mobil tersebut rencananya digunakan sebagai kendaraan operasional.  Menurutnya dengan adanya mobil operasional tersebut pastinya akan mempermudah pihaknya. Sebab  pondok pesantren Al-Barokah yang terletak di Bontang Lestari. 

"Masjid dari sini cukup jauh kalau mau salat Jumat. Transportasi umum juga tidak ada lewat di sini. Tapi dengan adanya mobil ini tentu sangat membantu, semoga berkah," sebut Sutisna. 

Pondok pesantren tersebut tercatat ada sebanyak 26 orang, tetapi karena pandemi Covid-19 yang sempat meningkat maka beberapa anak harus dipulangkan sehingga kini tersisa 18 anak saja. 

"Ada beberapa yang masih ada orang tua, rata-rata yang ada disini yatim, piatu bahkan ada yang yatim piatu," ungkapnya. 

 




TINGGALKAN KOMENTAR