•   19 May 2024 -

Meraup Untung Ditengah Pandemi Covid-19, Bisnis Buah dan Masker Laris Manis

Kaltim -
26 April 2020
Meraup Untung Ditengah Pandemi Covid-19, Bisnis Buah dan Masker  Laris Manis Pedagang buah di ruas jalan protokol Bontang

KLIKBONTANG.COM – Pandemi Covid-19 memang memukul hampir seluruh sendi-sendi ekonomi. Namun, sejumlah pedagang berusaha tetap bertahan di tengah pandemi ini.

Momentum Ramadan menjadi kesempatan bagi sejumlah pedagang untuk perlahan bangkit di tengah kelesuan ekonomi. Hal ini dilakoni sejumlah pedagang, misalnya Ahmad, pedagang buah di bilangan jalan Awang Long, Bontang Utara.

Ia berjualan buah secara konvensional hingga menjajakan dagangannya melalui jejaring internet. "Lumayan, apa lagi saya menjual online juga, karena banyak masyarakat yang sedang di rumah," ujar Ahmad.

Selain itu ia mengatakan, dalam empat hari ramadhan ini, ada perubahan minat pembeli. Biasanya mereka mencari es buah untuk menemani buka puasa. Namun, sekarang lebih banyak membeli buah segar.

Pepaya misalnya sehari laku delapan kilo, semangka empat kilo, dan lebih banyak orang yang memesan online.

"Yang paling banyak buah laku, pepaya, nanas, semangka, melon, buah naga dan pisang raja," kata Ahmad.

Ahmad penjul buah-buahan dekat pasar Tanjung limau, bisa meraup untung hingg Rp 800 ribu perhari.

Di lokasi terpisah, Bambang-pedagang masker mengaku bisa memenuhi kebutuhan keluarganya dari berdagang masker.

"Dengan kondisi seperti ini, harus putar otak, jadi jualan masker, supaya kita bisa makan," ujarnya.

Sebelumnya Bambang menjual pernak pernik, kaos anak serta pakaian perempuan di pasar malam. Namun, sejak pandemi Covid-19 dia harus beralih dagang menjadi penjual masker.

“Pendapatan yang didapat sehari menjual masker kadang Rp 300 ribu dan Rp 500 ribu,”

Senasib dengan Bambang, Nani juga mendaku banting stir menjual masker, ia adalah penjual pasar malam, sebelum pasar tersebut ditutup.

"Saya dulu dipasar malam menjual sosis bakar, minuman dan es krim, saat ini saya beralih ke masker, kata Nani.

Ia mengatakan kebanyakan rekan pedagang sebelumya banyak beralih dagang masker. Sekadar untuk bertahan, ketimbang tak mampu mendapat penghasilan lain.

"Sekarang mereka yang dulu berjualan dipasr malam, kini banyak yang menjual masker," ungkap Nani.

 




TINGGALKAN KOMENTAR